Ngilu, Bocah SD di Tasikmalaya Dipaksa Cabuli Kucing hingga Meninggal Dunia, Begini Kronologinya

- 21 Juli 2022, 15:43 WIB
Ngilu, Bocah SD di Tasikmalaya Dipaksa Cabuli Kucing Hingga Meninggal Dunia, Begini Kronologinya/Pexels/Mikhail Nilov/
Ngilu, Bocah SD di Tasikmalaya Dipaksa Cabuli Kucing Hingga Meninggal Dunia, Begini Kronologinya/Pexels/Mikhail Nilov/ /

 

MEDIA BLITAR – Belakangan ini viral sebuah video memilukan seorang bocah Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat dipaksa oleh teman-temannya untuk menyetubuhi seekor kucing. Bocah kelas enam SD ini bahkan dikabarkan meninggal dunia diduga akibat mengalami depresi usai dirundung rekan sebayanya.

Rekaman bocah kelas V SD tersebut berinisial PH (11) ini viral di media sosial dan membuat heboh masyarakat.

Bahkan, setelah rekaman video tersebut tersebar, korban mengaku terkena depresi dan tidak mau makan dan minum. Orang tua korban PH (11), Ad (41) dan Ti (39) menjelaskan kondisi anaknya akibat tersebarnya video tersebut.

Baca Juga: Pemeran Nico Robin Dikabarkan Absen Saat Premier Film One Piece Red di Jepang, Kapan Tayang di Indonesia?

“Sepekan sebelum meninggal dunia, rekaman itu menyebar dan (dia) di-bully teman-temannya semakin menjadi-jadi. Anak saya jadi malu, tak mau makan minum, melamun terus sampai dibawa ke rumah sakit dan meninggal saat perawatan,” jelas ibunya Ti.

Tak bisa terelakkan korban yang merupakan anak kedua dari empat bersaudara akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya saat menjalani perawatan di rumah sakit pada Minggu 18 Juli 2022.

Konon katanya, selama masih hidurp PH menjadi korban perundungan dan kerap dipukuli oleh teman-temannya.

Baca Juga: SAD ENDING Drama Eve: Kisah Tragis Lee Ra El saat Jadi Tawanan Han So Ra

“Sebelum kejadian rekaman itu, korban juga mengaku suka dipukul-pukul oleh mereka. Sampai puncaknya dipaksa begitu (sama kucing),” imbuhnya.

Ti, ibu korban, menjelaskan bahwa ia melihat gelagat aneh dari anaknya. Ia mengaku bahwa anaknya terlihat kerap kali murung dan sering melamun beberapa hari terakhir sebelum meninggal dunia.

Kepada sang ibunda, PH mengaku sakit tenggorokan yang membuatnya enggan makan dan minum.

Baca Juga: Natalie Holscher dan Sule Sudah Mediasi, Kuasa Hukum Sule: Ingin Hidup Damai

Kesehatan PH semakin parah, tak hanya susah makan dan minum, anaknya juga mengalami kejang-kejang. Anaknya dibawa ke rumah sakit, namun nahas, PH menghembuskan nafas terakhirnya saat menjalani perawatan di RSUD.

Sampai akhirnya, video perundungan yang menimpa anaknya ia saksikan sendiri. Ia sempat menanyakan kepada PH, kenapa mau melakukan aksi tersebut. Korban menjawab mendapatkan paksaan dan pemukulan dari rekan sebayanya.

Setelah kejadian tersebut, pihak keluarga para pelaku perundungan datang ke rumah untuk meminta maaf.

Baca Juga: DAFTAR LENGKAP Pemain Persis Solo Liga 1 Musim 2022/2023, Menanti Gebrakan Tim Debutan

Keluarga F mengungkap sudah ikhlas dengan kepergian anaknya dan meminta hal ini tak terjadi lagi. “Saya minta jangan lagi ke anak lainnya,” pungkasnya.

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto, mengiyakan perundungan tersebut hingga korban meninggal dunia.

KPAID dan Polsek Singaparna Polres Tasikmalaya langsung memberikan pendampingan psikis untuk keluarga korban.

Baca Juga: DAFTAR LENGKAP 33 Pemain Persija Jakarta Liga 1 2022-2023, Macan Kemayoran Jaga Tradisi Lini Serang Mematikan

Dan berharap bahwa kejadian yang sama tidak terulang kembali ke anak-anak lainnya. Video rekaman tak senonoh tersebut sempat viral dan trending sehingga menjadi perbincangan publik.

“Saya dapat informasi, kemudian langsung menuju rumah korban bersama pihak kepolisian serta memberikan pendampingan terapi psikis bagi keluarga korban. Betul, sesuai keterangan keluarga korban, anak 11 tahun ini di-bully sampai depresi kemudian meninggal saat rekaman pemaksaan tak senonohnya,” katanya Ato.

“Kita juga akan proses jalur hukumnya supaya kejadian ini tak terulang lagi,” imbuh Ato.***

 

Editor: Farra Fadila

Sumber: pemalang.pikiran-rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah