Disebut Langgar HAM, Kemekes Bantah dan Beberkan Manfaat Aplikasi PeduliLindungi

- 16 April 2022, 08:54 WIB
Ilustrasi - Disebut Langgar HAM, Kemekes Bantah dan Beberkan Manfaat Aplikasi PeduliLindungi
Ilustrasi - Disebut Langgar HAM, Kemekes Bantah dan Beberkan Manfaat Aplikasi PeduliLindungi /ANTARA/Zabur Karuru

MEDIA BLITAR - Usai tudingan Amerika Serikat yang menyebut aplikasi PeduliLindungi melanggar HAM, pihak Kemenkes RI buka suara.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menyebut peran besar PeduliLindungi selama pandemi Covid-19.

Hal tersebut membantah laporan dari Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) terkait adanya Praktik Hak Asasi Manusia di Indonesia.

Baca Juga: Pelatih Atletico Madrid U-18 Bangga Ikut IYC JIS 2022, Daniel Perez: Pengalaman Bagus Bermain di Indonesia

AS menduga terjadi pelanggaran HAM dalam aplikasi PeduliLindungi untuk melacak penyebaran Covid-19.

Laporan AS bertajuk "Indonesia 2021 Human Rights Report" dirilis Kemenlu AS di laman resminya, 13 April 2022.

Dalam laporan tersebut, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) mengklaim petugas polisi Indonesia melakukan pengawasan tanpa surat perintah terhadap individu dan tempat tinggal serta memantau panggilan telepon.

Baca Juga: Hindari Makan Berlebih Saat Sahur dan Buka Puasa, Pakar Sebut Bis Picu Kelebihan Nutrisi

"Pemerintah (Indonesia) mengembangkan PeduliLindungi, sebuah aplikasi smartphone yang digunakan untuk melacak kasus Covid-19. Peraturan pemerintah berusaha menghentikan penyebaran virus dengan mengharuskan individu memasuki ruang publik seperti mal melalui check-in menggunakan aplikasi," tulis laporan tersebut di laman id.usembassy.gov.

Lebih lanjut, Nadia juga meminta untuk untuk tidak memelintir laporan dan menuduh aplikasi PeduliLindungi melanggar HAM.

Baca Juga: Pelatih Atletico Madrid U-18 Bangga Ikut IYC JIS 2022, Daniel Perez: Pengalaman Bagus Bermain di Indonesia

"Kami memohon agar para pihak berhenti memelintir seolah-olah laporan tersebut menyimpulkan adanya pelanggaran HAM," ungkap Nadia seperti dikutip MediaBlitar dari Antara, Sabtu 16 April 2022.

Menurutnya PeduliLindungi telah mencegah 3.733.067 orang dengan status merah atau masyarakat dengan vaksinasi belum lengkap memasuki ruang publik.

Selain itu PeduliLindungi juga mencegah 538.659 upaya orang yang terinfeksi Covid-19 melakukan perjalanan domestik atau mengakses ruangan publik.

Baca Juga: Ramalan Asmara Zodiak Hari Ini 16 April 2022: Aries, Cancer dan Virgo Akan Selesaikan Masalah Dengan Caranya

"Aplikasi ini memiliki peran besar dalam menekan laju penularan saat kita mengalami gelombang Delta dan Omicron," kata Nadia.

Sehingga, tuduhan mengenai laporan AS yang menyebutkan PeduliLindungi melanggar HAM adalah hal yang tidak mendasar.

"Tuduhan aplikasi ini tidak berguna dan melanggar hak asasi manusia (HAM) adalah sesuatu yang tidak mendasar," katanya menambahkan.

***

Editor: Farra Fadila

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah