Bus Transjakarta Adu Banteng, Polisi Gelar Rekonstruksi dengan Alat Canggih Bermetode 3D

- 26 Oktober 2021, 22:15 WIB
Bus Transjakarta Adu Banteng, Polisi Gelar Rekonstruksi dengan Alat Canggih Bermetode 3D
Bus Transjakarta Adu Banteng, Polisi Gelar Rekonstruksi dengan Alat Canggih Bermetode 3D /PMJ /PMJ

MEDIA BLITAR – Ditlantas Polda Metro Jaya bersama tim Traffic Accident Analysis (TAA) Mabes Polri telah selesai menggelar rekonstruksi untuk mengetahui penyebab adu banteng dua bus Transjakarta di Jalan MT Haryono, Senin 25 Oktober 2021.

Bahkan, polisi menggunakan bantuan alat teknologi untuk dapat mengetahui penyebab insiden tersebut.

Baca Juga: Selama Periode 6-17 Mei, Kemenhub Akan Terbitkan Stiker Bus Khusus Untuk Masyarakat Non Mudik

“Kami lakukan simulasi rekonstruksi dengan menggunakan metode 3D, dimana kami buat visual video kejadian menggunakan alat dari Korlantas,” terang Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Argo Wiyono, Selasa 26 Oktober 2021.

“Itu menggunakan metode 3D scanner jadi ada dua alat berbeda merek,” lanjutnya.

Argo mengungkapkan, dari alat tersebut terlihat bahwa kecepatan kendaraan saat terjadinya kecelakaan mencapai 55,4 km.

Baca Juga: Mess Mewah dan Bus Tim Jadi Kado Indah Ulang Tahun Arema Ke-34 Tahun

"Kemudian, bus yang ditabrak mengerem kurang lebih sekitar 17 meter  dan setelah 17 meter baru berhenti. Di situlah korban dievakuasi dan dua yang tidak tertolong, yakni supirnya dan satu lagi penumpang," terang Argo.

Argo menjelaskan, pihaknya akan mengundang ahli teknisi untuk melihat kondisi kelayakan bus.

"Termasuk dengan Dinas Perhubungan untuk membantu penyelidikan kelayakan jalan bus," jelasnya.

Kecelakaan maut tersebut terjadi pada saat salah satu bus Transjakarta sedang menaikkan dan menurunkan penumpang. Entah bagaimana tiba-tiba terjadilah kecelakaan maut tersebut.

Argo tidak menjelaskan secara rinci hasil rekonstruksi tersebut.

Baca Juga: Tak Pernah Bayar Bus hingga Kena ‘Semprot’ Sutradara, Mpok Atiek Kenang Perjalanan Kariernya

“Sudah tadi pagi jam 09.00 WIB di TKP,” kata Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Argo Wiyono, Selasa 26 Oktober 2021.

 “Jadi memang saat sedang ambil penumpang, tak lama berselang dari rekaman CCTV langsung ditabrak dari belakang,” ucapnya.

Argo mengaku aparat kepolisian telah memastikan tak ditemukan zat adiktif atau psikotropika di dalam jenazah sopir Transjakarta tersebut. Hal ini diketahui dari pengecekan sampel darah jenazah.

Baca Juga: Punya Bus Baru, PSIS Semarang Tambah Semangat Mengarungi BRI Liga 1 2021

Selain itu, Argo menyampaikan pihaknya tengah berkoordinasi dengan keluarga korban untuk melakukan visum autopsi guna mengetahui kesehatannya.

“Tapi untuk visum autopsi ini masih menunggu persetujuan keluarga karena yang bersangkutan memang tinggal di Cianjur dan yang berkomunikasi dengan kami itu keponakan korban. Jadi masih menunggu izin dari keluarga korban,” paparnya.

Sebelumnya, terjadi kecelakaan dua bus Transjakarta di kawasan MT Haryono, Cawang pada Senin 25 Oktober 2021 pagi. Akibat insiden tersebut, sebanyak 33 orang menjadi korban.

Dua diantaranya meninggal dunia, kemudian 5 orang mengalami luka berat dan sisanya mengalami luka ringan. Seluruh korban telah mendapatkan perawatan di rumah sakit.***

Editor: Annisa Aprilya Putri

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah