Perbedaan Sinovac dan AstraZeneca, Efektivitas Serta Efek Samping Dua Jenis Vaksin di Indonesia

- 17 Juni 2021, 15:02 WIB
ILUSTRASI - Vaksin Sinovac.*
ILUSTRASI - Vaksin Sinovac.* /Portal Bandung Timur/hp.siswanti

 

MEDIA BLITAR– Seperti diketahui telah beredar dua jenis vaksin Covid-19 yang digunakan untuk program vaksinasi di Indonesia.

Nama pertama adalah Sinovac Biotech China dengan menggunakan vaksin dengan teknologi lebih tradisional atau mengandalkan partikel virus yang tidak aktif yang nantinya berguna menghasilkan respons imun dari tubuh.

Kemudian selanjutnya kedua adalah AstraZeneca yang dibuat atas kerja sama dengan Universitas Oxford dengan membuat vaksin dari rekombinan dari adenovirus simpanse yang telah dimodifikasi.

Baca Juga: Jakarta Sudah Mulai Vaksinasi Kelompok Umur 18 Tahun Dengan AstraZeneca, Buktikan Aman dan Dapat Dicontoh

Vaksin Sinovac ataupun AstraZeneca sebenarnya masih menjalani uji klinis di seluruh dunia dan memiliki beberapa ketidakpastian tentang efektivitasnya dalam melawan virus Covid-19 yang menyebar di dunia.

Berikut ini adalah perbedaan efektivitas penggunaan vaksin Covid-19 yang berada di Indonesia, yaitu Sinovac dan AstraZeneca yang dikutip dari  Pikiran-Rakyat.com Kamis 17 Juni 2021:

- Efektivitas Vaksin Sinovac

Menurut laporan, efektivitas dari Vaksin Sinovac dalam hasil Uji Klinis Fase III masih belum dirilis dari pihaknya.

Namun sudah ada percobaan atau uji coba yang dilakukan di negara Chili yang menunjukkan adanya tingkat efektivitas dari Vaksin Sinovac dengan angka hanya sebesar 56,5 persen setelah seseorang menerima program vaksinasi secara penuh.

Baca Juga: 3,825 Juta Vaksin AstraZeneca Batch 2 Tiba, Menlu: Total Ada 67,465 Juta Dosis Vaksin Sudah Tiba di Indonesia

- Efektivitas Vaksin AstraZeneca

Vaksin AstraZeneca disebut telah mengklaim bahwa produknya mempunyai efektivitas sebesar 70 persen, dan kemudian diungkapkan bahwa mereka memiliki angka efektivitas 62 persen pada seseorang yang menerima dua dosis penuh serta hampir 90 persen terhadap orang yang menerima satu setengah dan dengan satu dosis penuh.

Dua persentase ini digunakan oleh pihak AstraZeneca untuk perkiraan rata-rata efektivitas vaksin yang dibuatnya, yaitu pada angka 76 persen.

- Efek samping Vaksin Sinovac

Di sisi lain penggunaan Sinovac maupun AstraZeneca juga memiliki sejumlah efek samping seperti rasa sakit dan nyeri pada area tempat vaksin disuntikkan seperti pada umumnya.

Menurut data yang dilaporkan, terdapat sebesar 17 sampai 21 persen orang yang telah menerima berbagai dosis dan mengalami efek samping setelah menerima vaksinasi.

Pada umumnya reaksi efek samping tersebut hanya bersifat ringan dan akan segera sembuh dengan sendirinya dalam kurun waktu dua hari.

Baca Juga: Vaksinasi AstraZeneca Sempat Dihentikan di Sulut, Badan POM, Kemenkes dan WHO: Reaksinya Termasuk Ringan

Tedapat satu kasus yang terjadi dalam Uji Coba Fase dengan adanya orang yang mengalami alergi pada kulit dan menimbulkan bekas luka.

Namun luka alergi tersebut sembuh dalam waktu tiga hari setelah diberi obat berupa antihistamin dan steroid.

Beberapa reaksi pun diketahui muncul selain dari tempat lokasi suntikan vaksin seperti kelelahan, diare, kelemahan otot.

Tapi reaksi di atas dilaporkan jauh lebih sedikit dibandingkan efek pada area tempat suntikan vaksin dilakukan menurut data.

Baca Juga: AstraZeneca Kadaluarsa Akhir Mei, Menkes Targetkan Suntik 500 Ribu Dosis Vaksin Per Hari

- Efek samping Vaksin AstraZeneca

Dari AstraZeneca, ditemukan ssejumlah penerima vaksin yang mengalami pembekuan darah setelah proses vaksinasi.

Vaksin AstraZeneca diketahui memiliki efek samping lain meski jarang terjadi pada seseorang yang menerima vaksin.

Efek samping lain yang ditemukan pada seseorang yang menerima Vaksin AstraZeneca diantaranya adalah peradangan di sekitar sumsum tulang belakang, anemia hemolitik, demam tinggi.

Baca Juga: Meski Pemakaian Dihentikan di Beberapa Negara, Vaksin AstraZeneca Tetap Dipakai di Indonesia

Selain itu ada efek samping yang lebih umum.muncul dari penggunaan Vaksin AstraZeneca seperti nyeri tempat suntikan, kelembutan ringan, kelelahan, sakit kepala, sakit otot, kedinginan, dan demam.

Namun efek samping lain tersebut tidak perlu dikhawatirkan karena menurut data percobaan sebagian besar reaksi yang terjadi hanya ringan dan bahkan dapat selesai dalam waktu hanya satu hari setelah vaksin dilakukan.***

Editor: Rezky Putri Harisanti

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah