Baca Juga: Peringatan! Pemerintah Batasi Waktu Isi Survei Evaluasi Kartu Prakerja Hingga 15 Desember 2020
Baca Juga: Cukai Naik! Pengamat Sebut Naiknya Harga Rokok Sebabkan Pengangguran di Masa Pandemi Covid-19
Pada tanggal 4 Desember 2012, Noken Papua ditetapkan sebagai warisan kebudayaan tak benda oleh UNESCO. Penetapan tersebut dilakukan di Paris (Prancis). Noken digolongkan dalam kategori 'in Need of Urgent Safeguarding' atau warisan budaya yang membutuhkan perlindungan mendesak.
Penetapan ini berdasarkan hasil usulan dari pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Selain untuk memenuhi tujuan sosial dan ekonomi, Noken Papua juga menjadi simbol penyatuan budaya antara lebih dari 250 kelompok etnis di Papua. Noken yang diwariskan dari generasi ke generasi ini sering menjadi simbol dalam penyelesaian sengketa secara damai.
Baca Juga: Honda: Marc Marquez Jalani Operasi 8 Jam, Kembali ke MotoGP Jelang Pertengahan 2021
Kerajinan tangan yang rumit ini telah diwariskan dari generasi ke generasi. Pembuat noken harus memiliki keterampilan,berdedikasi, dan tidak kekurangan visi artistik.
Sosok di balik Google doodle Noken Papua ini adalah seniman asal Depok yang bernama Danu Fitra.
“Saya berharap Doodle ini dapat membantu memperkenalkan warisan budaya Indonesia yang telah diakui UNESCO kepada khalayak yang lebih luas,” ungkap Danu Fitra.
Baca Juga: Belum Dapat Banpres UMKM Rp2,4 Juta? Ketahui Penyebab dan Solusi untuk Mencairkan BLT ke Bank BRI