Gratis! BNPB Minta Masyarakat Kerumunan Petamburan Hingga Megamendung Melakukan Tes Covid-19

- 23 November 2020, 17:03 WIB
Foto Ketua BNPB Doni Monardo
Foto Ketua BNPB Doni Monardo /Twitter @BNPB_Indonesia

 

 

MEDIA BLITAR - Beberapa waktu lalu sedang ramai berita tentang kerumunan massa yang muncul pada acara FPI di wilayah Petamburan dan Tebet Jakarta.

Dilansir bahkan terdapat sebanyak 80 orang pada kerumunan yang terjadi di wilayah Petamburan dan Tebet Jakarta yang juga dihadiri oleh Ketua Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab telah dikonfirmasi positif Covid-19.

Baca Juga: UPDATE! Daftar 38 UMK Upah Minimum Kabupaten dan Kota 2021 Jatim. Cek Daerahmu Sekarang

Dilansir dari antaranews 23 November 2020, Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo meminta seluruh masyarakat yang berada dalam kerumunan massa di Bandara Soekarno Hatta, Petamburan, Tebet dan Megamendung pada kurun 10-14 November 2020 untuk bersedia dites Covid-19.

Hal tersebut disampaikan Doni Monardo saat konferensi pers secara virtual dari Jakarta Senin lalu. Doni Monardo mengatakan pihaknya telah mendeteksi beberapa orang yang positif terkonfirmasi Covid-19 yang juga berada dalam kerumunan massa di beberapa tempat pada kurun sekitar dua mingguan yang lalu.

Baca Juga: Millen Cyrus Ditangkap Karena Positif Narkoba, Netizen : Masuk Sel Mana Nih?

Baca Juga: Terungkap! Siapa Al Sebenarnya, Ini Sinopsis Sinetron Ikatan Cinta RCTI Hari Ini Senin, 23 November

“Seluruh masyarakat yang ikut dalam aktivitas tersebut agar secara sukarela bersedia untuk melakukan swab (usap) antigen yang telah disiapkan oleh pemerintah dan dinas kesehatan DKI Jakarta di sejumlah Puskesmas,” ujar Doni.

Kerumunan massa yang timbul beberapa waktu lalu mulai di Bandara Soekarno Hatta Tangerang Banten, Petamburan dan Tebet DKI Jakarta dan Megamendung Bogor Jawa Barat itu merupakan acara kegiatan yang dihadiri Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab.

Baca Juga: BTS Tampil di American Music Awards 2020, Langsung Bawa Pulang 2 Penghargaan!

Pemeriksaan usap antigen bagi masyarakat yang terlibat dalam kerumunan di sejumlah tempat itu akan diadakan secara gratis atau tanpa dipungut biaya.

“Hal ini sangat penting agar bisa sesegera mungkin diketahui apakah mereka yang ikut kerumunan tersebut terpapar atau tidak,” ujar Doni.

Baca Juga: BARU! Dapatkan Bantuan Modal Usaha Rp3,5 Juta Dari Kemensos, Berikut Syarat dan Cara Lengkapnya

Tujuan dari pemeriksaan usap antigen bagi masyarakat yang terlibat dalam kerumunan tersebut agar pemerintah bisa memberikan tindakan yang tepat apabila terdapat orang yang terpapar positif Covid-19. Nantinya warga yang positif Covid-19 dapat segera karantina baik secara mandiri ataupun di fasilitas pemerintah.

"Apabila sudah positif lewat swab PCR, maka harus dilakukan langkah-langkah sedini mungkin. Baik isolasi mandiri secara personal yang direkomendasi petugas puskesmas atau isolasi yang disiapkan pemerintah," ujar Doni.

Baca Juga: Jual Voucher 12x Lebih Banyak Selama 11.11, ShopeePay Berdayakan Bisnis Masyarakat

Doni Monardo menjelaskan berdasarkan pengalaman 8 bulan masa pandemi Covid-19, orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 dengan gejala ringan memiliki potensi sembuh hingga 100%.

Namun, potensi kesembuhan tersebut akan menurun jika seseorang diketahui positif Covid-19 setelah mengalami gejala sedang hingga berat.

Baca Juga: Apa Itu DTKS? Berikut Syarat dan Cara Lengkap Daftar DTKS Untuk Dapatkan Bansos BST Dari Kemensos

”Adapun masuk fase gejala berat, kematian mencapai 5,5 persen. Dan ketika masuk fase kritis, angka kematian jadi sangat tinggi 67,4 persen," ucap dia.

"Inilah tugas kita menyampaikan pesan ke masyarakat agar sukarela bersedia pemeriksaan swab, apakah PCR atau antigen. Upaya untuk mengetahui secara dini akan membantu percepatan penyembuhan," tambah Doni.***

Editor: Annisa Aprilya Putri

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x