Ditemukan Kerangkeng Manusia di Rumah Bupati Langkat, Polri: Sudah Dibangun Sejak 2012

26 Januari 2022, 05:47 WIB

Ditemukan Kerangkeng Manusia di Rumah Bupati Langkat, Polri: Sudah Dibangun Sejak 2012

 

MEDIA BLITAR - Baru-baru ini nama Bupati Langkat menjadi sorotan publik lantaran terjerat kasus suap.

Ditambah lagi penemuan di rumah Bupati Langkat, yakni kerangkeng manusia.

Dan ternyata kerangkeng manusia terebut merupakan tempat untuk rehabilitasi pecandu narkoba dan warga yang terjerat kasus kenakalan remaja.

Baca Juga: Terungkap! Ternyata Kerangkeng Manusia di Rumah Bupati Langkat Untuk Rehabilitasi Pecandu Narkoba

Kerangkeng manusia yang ada di kediaman Bupati Langkat tersebut merupakan tempat yang digunakan untuk rehabilitasi pangguna narkoba seperti yang dikatakan oleh Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan dilansir MediaBlitar dari laman PMJ News pada 25 Januari 2022.

Fakta terbaru mengenai kerangkeng manusia yang ada di rumah Bupati Langkat tersebut juga telah ditemukan. Ternyata kerangkeng manusia tersebut sudah ada berusia 10 tahun.

Kerangkeng manusia yang digunakan untuk merehabilitasi para pecandu narkoba tersebut telah ada sejak tahun 2012.

Baca Juga: Biodata Lengkap Bupati Langkat Kekayaan, Alamat Rumah, Gaji, Pelaku Perbudakan Modern Kerangkeng Manusia

“Setelah dilakukan pencarian, bangunan tersebut sudah dibuat sejak tahun 2012 atas dasar inisiatif dari Bupati Langkat sendiri. Bangunan tersebut juga tidak memiliki izin dan tidak terdaftar seperti yang dicantumkan dalam Undang-Undang,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan.

Selain itu, para pejabat seharusnya tidak membangun tempat seperti itu meskipun dengan alibi sebagai tempat untuk rehabilitasi pecandu narkoba.

Menurut Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan tempat itu adalah tempat yang ilegal.

Baca Juga: Viral! Dugaan Perbudakan Oleh Bupati Langkat Nonaktif, Apa Itu Human Trafficking?

Dari keterangan petugas yang menjaga tempat tersebut, memang benar tempat itu untuk merehabilitasi mereka yang kecanduan narkoba.

Tak hanya pecandu narkoba saja, namun tempat tersebut juga digunakan untuk warga yang tersandung kasus kenakalan remaja.

Ada sekiutar 48 warga yang tercatat menghuni kerangkeng tersebut. Namun, saat pengecekan hanya ditemukan 30 orang saja.

Baca Juga: Bupati Penajam Paser Utara Telah Ditahan KPK Terkait Kasus Suap

Kerangkeng manusia tersebut mirip seperti penjara besi yang digembok di dalam rumah.

Dari laporan saksi mata, buruh yang diperkejakan di kelapa sawit tersebuT tidak menerima gaji.

Orang yang berada di dalam kerangkeng tersebut dipekerjakan pada pabrik kelapa sawit yang dimiliki oleh Bupati Langkat. Hal tersebut dilakukan agar menjadi bekal untuk mereka saat sudah keluar dari kerangkeng tersebut.

Pekerja tersebut tidak diberi upah, namun diberi makan. Hal tersebut karena mereka termasuk warga binaan.***

Editor: Annisa Aprilya Putri

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler