Dominasi Penularan Covid-19 Varian Omicron dari Transmisi Lokal, Masayarakat Harus Tetap Waspada

25 Januari 2022, 14:09 WIB
ILUSTRASI - Dominasi Penularan Covid-19 Varian Omicron dari Transmisi Lokal, Masayarakat Harus Tetap Waspada /Friedrick Alexander/Universitat Erlangen Numberg

MEDIA BLITAR - Covid-19 varian Omicron terus mengalami peningkatan.

Kini, Covid-19 varian Omicron tak hanya ditularkan melalui pelaku perjalanan luar negeri atau PPLN tetapi juga sudah didominasi oleh transmisi lokal.

Covid-19 varian Omicron yang tidak hanya menimbulkan gejala ringan atau bahkan tanpa gejala tersebut sangat cepat penyebarannya.

Baca Juga: Kabar Duka, Anak Sulung Nurul Arifin Maura Magnalia Meninggal Dunia: Finally You find Your Peace

Darti data yang diperoleh dari New All Record Kementerian Kesehatan pada tanggal 1 sampai dengan 22 Januari 2022 kasu Omicrin mengalami peningkatan hal tersebut telah dilansir MediaBlitar dari laman Kementerian Kesehat pada 25 Januari 2022.

Kasus Omicron dalam kasus nasional terus mengalami peningkatan dala 4 minggu terakhir.

Kemenkes mengatakan terdapat 1.626 kasus yang terkonfirmasi dengan 20 di antaranya menjalani perawatan di rumah sakit, dan sejauh ini terdapat 2 pasien yang telah meninggal.

Baca Juga: Sejarah Imlek di Indonesia Berasal dari Ribuan Tahun Lalu dan Tahun Ini Diperingati pada 1 Februari 2022

Saat ini kasus penularan Omicron tidak lagi didominasi oleh PPLN melainkan dari transmisi lokal.

Hal tersebut dibuktikan dengan adany 90% kasus konfirmasi nasional pda tanggal 22 Januari merupakan kasus transmisi lokal.

Agar mengetahui daerah mana saja yang menerapkan disiplin protokol kesehatan dapat dilihat pada data dari PeduliLindungi.

Baca Juga: Profil Lengkap Maura Magnalia Putri Nurul Arifin

Masyarakat tetap dihimbau untuk mematuhi protokol kesehatan karena saat ini penularana virus Omicron sangat tinggi.

Pemerintah juga telah menggencarkan surveilens, lantaran kasus Omicron semakin naik maka tidak semuanya menggunakan metode genome sequencing. Karena metode tersebut akan digunakan untuk menganalisa pola dari penyebaran virus Omicron.

“Untuk tracing kasus akan menggunakan PCR yang lebih cepat menggunakan SGTF untuk mendeteksi Omicron. SGTF tersebut saat ini sudah didistribusikan ke daerah-daerah,” kata Menkes Budi Gunandi pada Konferensi Pers pada Senin, 24 Januari 2022 yang dilansir MediaBlitar dari laman Kementerian Kesehatan.

Baca Juga: Profil dan Biodata Maura Magnalia Madyaratri, Putri Nurul Arifin Meninggal Dunia Secara Mendadak  

Upaya tersebut akan disokong dengan mempercepat vaksinasi dalam 23 minggu kedepan.

Kasus yang disebabkan oleh PPLN sudah berada di bawah 10%, sehingga kasus Omicron yang terjadi secara nasional ini telah didominasi oleh transmisi lokal.

Data yang telah diperoleh menunjukkan bahwa Omicron memiliki tingkat kematian yang rendah, namun penularan yang lebih cepat.

Baca Juga: Gempa Hari Ini Terjadi di Lombok, Begini Penjelasan BMKG

Protokol kesehatan harus benar-benar diterapkan agar terhindar dari virus Omicron yang sedang merajalela di tanah air.***

Editor: Farra Fadila

Sumber: Kementerian Kesehatan

Tags

Terkini

Terpopuler