MEDIA BLITAR – Diberitakan sebelumnya, bahwa Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menyebut bahwa ada kecurangan pada penghitungan suara pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) 2020. Menurutnya, penghitungan suara tersebut harus dihentikan.
Dalam cuitannya melalui akun @realDonaldTrump yang dilansir Media Blitar, Jumat 6 November 2020, Trump juga menegaskan langkah hukum akan ditempuh terhadap hasil penghitungan di beberapa negara bagian yang memenangkan lawannya, Joe Biden. Trump mengklaim pihaknya memiliki banyak bukti soal kecurangan pilpres.
Tidak lama dari cuitan tersebut diunggah, untuk kesekian kalinya, cuitan Trump soal penghitungan suara tersebut lantas segera ditandai oleh Twitter sebagai konten 'menyesatkan'.
Baca Juga: Kabar Terkini Pilpres AS 2020: Melalui Cuitan Twitter, Trump Ingin Hentikan Penghitungan Suara
Baca Juga: Kabar Terkini Pilpres AS 2020: Selisih Suara Semakin Tipis, Trump Kembali Klaim Ada Kecurangan
Twitter menjelaskan bahwa sebagian atau semua konten yang disebarkan dalam cuitan itu diperdebatkan dan mungkin memberikan informasi menyesatkan tentang cara berpartisipasi dalam pemilihan umum atau proses kemasyarakatan lainnya.
Selain pembatasan oleh Twitter, Trump juga menuai kritik yang datang dari politikus Partai Republik yang menaunginya.
Dilansir dari Associated Press (AP), Jumat 6 November 2020, beberapa politikus Republik, seperti Marco Rubio, Mitt Romney, Jeff Flake, dan Larry Hogan, menyampaikan kritikannya terhadap Trump yang menuding ada kecurangan dalam pilpres dan menginginkan penghitungan suara dihentikan.
Baca Juga: Kabar Terkini Pilpres AS 2020: Persaingan Semakin Ketat, Donald Trump Klaim Raih Kemenangan