Perang Armenia dan Azerbaijan Meletus, Apa Penyebabnya?

- 4 Oktober 2020, 20:45 WIB
Perang Armenia dan Azerbaijan.*
Perang Armenia dan Azerbaijan.* /EPA/

Baca Juga: BMKG Berikan Peringatan! Fenomena La Lina di Indonesia

Di sisi lain, Azerbaijan berusaha untuk menekan gerakan separatis. Kedua negara tersebut perang berdarah di wilayah yang sama pada akhir 1980-an dan awal 1990-an.

Konflik tersebut semakin diperumit dengan masuknya Turki. Negara itu merupakan sekutu dekat Azerbaijan, yang mengakui kemerdekaan pada tahun 1991. Apalagi Turki tidak memiliki hubungan resmi dengan Armenia. Sementara Armenia memiliki hubungan baik dengan Rusia.

Ada pangkalan militer Rusia di Armenia, dan keduanya adalah anggota aliansi militer Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO). Puluhan ribu orang tewas dan hingga satu juta orang mengungsi di tengah laporan pembersihan etnis dan pembantaian yang dilakukan oleh kedua belah pihak.

Tahun 1992 – 1994

Pada tahun 1993 Turki menutup perbatasannya dengan Armenia untuk mendukung Azerbaijan selama perang di Nagorno-Karabakh.

Pasukan Armenia menguasai Nagorno-Karabakh sebelum gencatan senjata yang ditengahi Rusia pada 1994. Namun kesepakatan damai akhirnya dibuat dengan ditengahi Rusia. Nagorno-Karabakh tetap menjadi bagian dari Azerbaijan. Namun realitanya kelompok kemerdekaan setempat membentuk republik dan mendeklarasikan negara sendiri, dijalankan oleh etnis Armenia dan didukung oleh pemerintah Armenia.

Baca Juga: BMKG Berikan Peringatan! Fenomena La Lina di Indonesia

Perundingan damai juga telah berlangsung, dengan dimediasi oleh Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE) Minsk Group. Ini adalah sebuah badan yang dibentuk pada tahun 1992 dan diketuai oleh Prancis, Rusia, dan Amerika Serikat (AS).

Namun sejauh ini perjanjian damai belum ditandatangani.

Halaman:

Editor: Ninditoo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x