“Upaya ini merupakan kelanjutan untuk merealisasikan mimpi armada kita di masa depan," kata Mark.
"Salah satunya merupakan sistem nirawak yang bisa dimanfaatkan secara bervariasi dalam peperangan, seperti untuk menembak, menaruh ranjau, mengisi ulang suplai, serta mengawasi musuh," jelasnya.Baca Juga: Pilih Transaksi Digital Selama Masa PSBB, Simak Cara Top Up ShopeePay
"Ini akan menjadi perubahan besar dalam peperangan di lautan selama bertahun-tahun, bahkan beberapa dekade ke depan," imbuh Mark.
Kepala Pentagon menerangkan mengapa Laut China Selatan akan menjadi medan perang utama bagi AS.
Bagi pihaknya bukan hanya kawasan ini penting karena menjadi penghubung perdagangan dan perniagaan global saja, tetapi juga sebagai pusat kompetisi kekuatan adidaya dunia dengan Tiongkok.
Baca Juga: Inilah 5 Klub Tajir yang Berpeluang Besar untuk Datangkan Kylian Mbappe
"Meskipun jika kita berhenti membuat kapal baru, butuh bertahun-tahun bagi RRT (Republik
Rakyat Tiongkok) untuk menyamai kekuatan kita," tuturnya.
***