Tiongkok Umumkan untuk Bersiap Perang di Laut China Selatan, Kerahkan Pesawat Tempur dan Pengebom

- 18 September 2020, 22:47 WIB
Angkatan Laut China.
Angkatan Laut China. /

MEDIA BLITAR – Ketegangan semakin meningkat di Laut China Selatan. Kini Republik Rakyat Tiongkok (RRT) marah besar dan umumkan pada rakyatnya untuk bersiap perang di Indo- Pasifik yang meliputi wilayah laut China Selatan dan Timur.

Hal itu disebabkan akibat ketegangan di Laut China Selatan makin meningkat, usai Amerika Serikat (AS) mengerahkan 11.000 tentaranya untuk berlatih di Guam, bahkan, pekan lalu, Angkatan Laut AS memulai latihan untuk unjuk kekuatan terhadap Tiongkok.

Bukannya berusaha meredakan, kini AS menyiapkan game changer untuk membalikkan keadaan di Laut China Selatan lewat ratusan kapal perang mereka.

Baca Juga: Berkali-Kali Gagal Unggah Foto Selfie KTP di Kartu Prakerja Gelombang 9? Berikut Tipsnya

Kabarnya Tiongkok sudah mengerahkan pesawat tempur ke Kepulauan Paracel di Laut China Selatan. Setidaknya, terdapat satu pesawat pengebom H-6J yang dikirim RRT ke kepulauan itu. Sejak mengambil alih Kepulauan Paracel pada 1974, Tiongkok telah membangun pangkalan militer yang luas di sana.

Dikutip MEDIA BLITAR dari Artikel berita Pikiran-Rakyat.com dengan judul "AS Siapkan
'Perubahan Besar' di Laut China Selatan, 355 Kapal Perang akan Dikerahkan” Jumat, 18 September 2020, Mark mengatakan pihaknya akan memperbesar armada laut AS, terutama lewat armada nirawak, baik kapal perang, kapal selam, maupun pesawat.

Kepala Pentagon menyebut sebuah tinjauan kekuatan angkatan laut AS yang dinamai Future
Forward merupakan rencana yang 'dapat membuat perubahan besar'. Lewat rencana ini, AS bisa membalikkan situasi di Laut China Selatan. Mereka berniat menambah armada laut dari 293 menjadi 355 kapal.

Baca Juga: Segera Klaim! Epic Games Berikan GRATIS Football Manager 2020, Stick It To The Man dan Watch Dogs 2

“Armada masa depan akan lebih seimbang dalam kemampuannya menghancurkan musuh dari udara, laut, dan dari bawah laut," ujar Mark Esper.

Pengembangan ini termasuk armada berawak, nirawak, otonom, serta pesawat nirawak yang bisa dikendalikan dari jarak jauh.

“Upaya ini merupakan kelanjutan untuk merealisasikan mimpi armada kita di masa depan," kata Mark.

"Salah satunya merupakan sistem nirawak yang bisa dimanfaatkan secara bervariasi dalam peperangan, seperti untuk menembak, menaruh ranjau, mengisi ulang suplai, serta mengawasi musuh," jelasnya.Baca Juga: Pilih Transaksi Digital Selama Masa PSBB, Simak Cara Top Up ShopeePay

"Ini akan menjadi perubahan besar dalam peperangan di lautan selama bertahun-tahun, bahkan beberapa dekade ke depan," imbuh Mark.

Kepala Pentagon menerangkan mengapa Laut China Selatan akan menjadi medan perang utama bagi AS.

Bagi pihaknya bukan hanya kawasan ini penting karena menjadi penghubung perdagangan dan perniagaan global saja, tetapi juga sebagai pusat kompetisi kekuatan adidaya dunia dengan Tiongkok.

Baca Juga: Inilah 5 Klub Tajir yang Berpeluang Besar untuk Datangkan Kylian Mbappe

"Meskipun jika kita berhenti membuat kapal baru, butuh bertahun-tahun bagi RRT (Republik
Rakyat Tiongkok) untuk menyamai kekuatan kita," tuturnya.

***

Editor: Ninditoo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x