Dituding Tak Becus Tangani Krisis Imigran, Pemimpin Belarus Balas Dendam Bakal Potong Pipa Gas ke Eropa

- 12 November 2021, 10:10 WIB
Dituding Tak Becus Tangani Krisis Imigran, Pemimpin Belarus Balas Dendam Bakal Potong Pipa Gas ke Eropa/Pixabay/ThomasWolter/
Dituding Tak Becus Tangani Krisis Imigran, Pemimpin Belarus Balas Dendam Bakal Potong Pipa Gas ke Eropa/Pixabay/ThomasWolter/ /

MEDIA BLITAR – Presiden Belarus Alexander Lukashenko menegaskan bakal menutup transit gas alam ke Eropa yang melalui Belarus sebagai pembalasan atas sanksi baru dari Uni Eropa yang dijatuhkan karena dituding tak becus menangani migran negaranya.

Dilansir dari Reuters oleh MEDIA BLITAR, Uni Eropa pada Rabu 10 November 2021 menuduh Belarus melakukan “serangan hibrida” pada blok itu dengan mendorong ribuan imigran yang melarikan diri dari kemiskinan dan daerah yang dilanda perang untuk mencoba menyeberang ke Polandia.

Baca Juga: Berulang Kali Muncul, Brasil Gencar Selidiki Penyakit Sapi Gila pada Manusia

Selain itu, Uni Eropa juga bakal bersiap untuk segera menjatuhkan sanksi baru pada Minsk karena diduga melakukan “terorisme negara” karena menggunakan intimidasi untuk memaksa para migran menerobos perbatasan.

Lukashenko, yang didukung oleh sekutu dekat Rusia, telah menepis tuduhan itu dan menyalahkan blok 27 negara dan Barat karena memicu krisis di perbatasan negaranya dengan negara-negara Uni Eropa.

Pada Kamis, ia merencanakan akan memutus pipa gas Yamal yang membawa gas Rusia melintasi Belarus dalam perjalanan ke Polandia dan Jerman.

Baca Juga: Krisis Imigran Ilegal Berjibun, Ukraina Kerahkan Pasukan Helikopter Jaga Perbatasan Belarus

“Kami sedang membuat gerah Eropa, mereka masih mengancam kami bahwa mereka akan menutup perbatasan. Dan apa yang terjadi jika kami mematikan gas alam di sana?,” kata Lukashenko dalam komentar yang diterbitkan oleh kantor berita negara Belta.

"Oleh karena itu, saya akan anjurkan agar para pemimpin Polandia, orang Lituania dan orang-orang tanpa otak lainnya berpikir sebelum berbicara," katanya.

Halaman:

Editor: Annisa Aprilya Putri

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x