ICRC Minta Gencatan Senjata Antara Armenia dan Azerbaijan Dihentikan Sementara

16 Oktober 2020, 07:46 WIB
Perang Armenia dan Azerbaijan.* /EPA/

MEDIA BLITAR – Pada hari Selasa, 13 Oktober 2020 Komite Palang Merah Internasional (ICRC), menyampaikan sebuah pengumuman terkait konflik Nagorno-Karabakh.

Gencatan senjata di zona konflik Nagorno Karabakh harus dipenuhi. ICRC merujuk pada banyaknya korban sipil yang terkena dampak di seluruh wilayah konflik.

ICRC mengumumkan bahwa mereka sedang mengerjakan operasi sehubungan dengan konflik Nagorno-Karabakh.

Baca Juga: Gencatan Senjata Gagal Total, Armenia dan Azerbaijan Kembali Perang

Operasi tersebut bertujuan untuk memfasilitasi pemindahan jenazah, mereka yang terbunuh dalam konflik Nagorno-Karabakh yang diduduki, serta pembebasan para tahanan.

Termasuk di antara mereka Orang tua dan bayi yang terpaksa menghabiskan berjam-jam di ruang bawah tanah tanpa pemanas atau meninggalkan rumah mereka demi keselamatan.

Baca Juga: Investor Berebut Saham Big Hit Etertaiment, BTS Rencanakan Tunda Wajib Militer

Banyak warga sipil yang sekarat atau menderita luka sehingga mengubah hidup mereka bahkan rumah, bisnis, dan jalan yang dulunya sibuk berubah menjadi puing-puing.

Oleh karena itu, Komite Palang Merah Internasional tetap siap memfasilitasi penyerahan jenazah yang tewas dalam aksi dan pembebasan tahanan. Kedua belah pihak harus menyetujui format di antara mereka sendiri.

“ICRC siap untuk memudahkan penyerahan jenazah mereka yang tewas dalam konflik Nagorno-Karabakh dan pembebasan tahanan”, ujar Martin Schuepp, direktur regional ICRC Eurasia.

Baca Juga: Menu Sarapan Sehat ala Barat untuk Awali Aktivitas

“Tetapi kedua pihak perlu menyetujui format di antara mereka”, lanjut Martin, dalam jumpa pers. di Jenewa. Sebagaimana dikutip MEDIA BLITAR dari dailysabah.com.

Untuk mencapai kesepakatan dari kedua belah pihak, utusan tersebut mencatat bahwa komite, sampai bolak-balik mengirimkan proposal.

Agar operasi semacam itu dapat berlangsung lancar perlu pengaturan operasional dan logistic, diperlukan sebagai tambahan untuk jaminan keselamatan tim ICRC.

Baca Juga: Mau Tubuh Sehat? Yuk, Ketahui Menu Sarapan Sehat

Gencatan senjata antara Azerbaijan dan Armenia, tidak dapat bertahan lebih lama, bahkan selama satu hari penuh.

Pasalnya karena Yerevan melancarkan serangan rudal di kota terbesar kedua Azerbaijan, Ganja pada hari Minggu.

Kantor kepala kejaksaan umum Azerbaijan hari Senin mengkonfirmasi bahwa 41 warga sipil tewas dan 207 lainnya luka-luka dalam serangan itu. Sebanyak 1.185 rumah, 148 fasilitas sipil dan 57 apartemen juga telah hancur sejauh ini.***

Editor: Disca Betty Viviansari

Sumber: Dailysabah

Tags

Terkini

Terpopuler