Tanpa Keterlibatan Turki, Perang Armenia-Azerbaijan Tidak Akan Berkecamuk

- 7 Oktober 2020, 20:01 WIB
Perang Armenia dan Azerbaijan.*
Perang Armenia dan Azerbaijan.* /EPA/

MEDIA BLITAR - Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan, tidak sedang bermurah hati ketika mengritik Turki mendalangi konflik di Nagorno-Karabakh. Dalam sebuah wawancara dengan kantor berita AFP, dia menyebut konflik di perbatasan itu sebagai perang melawan terorisme.

"Walaupun benar bahwa pemerintah Azerbaijan secara aktif mempromosikan retorika agresif selama 15 tahun terakhir, adalah dukungan penuh Turki yang mendorong keputusan untuk melancarkan perang," kata Pashinyan.

"Tanpa keterlibatan aktif Turki, perang ini tidak akan berkecamuk," imbuhnya di Yerevan, Selasa 6 Oktober 2020.

Baca Juga: ShopeePay Perluas Jangkauan ke Lebih dari 500 Outlet Planet Ban

Seperti diberitakan sebelumnya, bahwa kedekatan antara Turki dan Azerbaijan sudah dirawat sejak lama. Sejak beberapa dekade terakhir, Turki juga aktif melatih perwira militer Azerbaijan dan memasok negara itu dengan berbagai persenjataan modern.

Oleh kedua pemerintahan, hubungan spesial Turki dan Azerbaijan acap disebut sebagai dua negara, satu bangsa.

"Ankara kembali ke Kaukasus Selatan untuk melanjutkan pembantaian Armenia," tutur Pashinyan, merujuk pada pembantaian sistematis terhadap hingga 1,5 juta warga etnik Armenia di Turki antara 1914 dan 1923.

Baca Juga: Update Informasi Kasus Virus Corona 7 Oktober 2020, Bertambah 4.538 Kasus Baru Dalam 24 Jam!

Menurut sang perdana menteri, negerinya menjadi rintangan terakhir bagi Turki untuk menggandakan pengaruhnya di kawasan dan membangun kesultanan baru. Dia mewanti-wanti jika Eropa gagal melihat situasinya dengan jelas, maka benua itu akan menyaksikan pasukan Turki di luar kota Wina, serupa pengepungan Kesultanan Utsmaniyah terhadap kota itu pada abad ke17.

Pemerintah Ankara dituduh mengirimkan militan bayaran dari kawasan pemberontak di Suriah untuk bertempur melawan Armenia di Nagorno-Karabakh. Turki selama ini membantah tudingan tersebut, dan sebaliknya menuduh Yerevan menggunakan gerilayawan Kurdi, meski tidak dilengkapi bukti.

Halaman:

Editor: Ninditoo

Sumber: AFP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x