MEDIA BLITAR - Selama dua pekan perang di kawasan Nagorno-Karabkh, sejak 27 September. Banyak korban bergelimpangan akibat konflik antara pasukan Azerbaijan dan pasukan etnik Armenia.
Kondisi membara itu mereda, usai Armenia-Azerbaijan
Baca Juga: VIRAL! Najwa Shihab Buka Suara Terkait Kertas Minta Tolong: Bukan Saya Yang Tulis
Pertempuran di Nagorno-Karabakh
Reuters melansir, keduanya sepakat menukar tahanan dan jasad korban tewas, demikian Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.
Baca Juga: Kemendikbud Larang Dosen Provokasi Mahasiswa Tolak UU Cipta Kerja
Menurut Lavrov, Komite Palang Merah Internasional akan bertindak sebagai perantara dalam operasi kemanusiaan.
Diplomat senior Rusia itu tidak membeberkan informasi lebih lanjut namun Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama (OSCE) Minks Grup Eropa akan menjadi penengah bagi keduanya.
Setelah pertempuran selama dua pekan, kedua negara yang bersitegang melakukan kontak diplomatik pertama. Gencatan senjata dimulai pukul 12.00 malam waktu setempat.
Baca Juga: Wow! IPhone 12 Akan Segera Rilis 13 Oktober Mendatang