Trilogi Negeri 5 Menara, Bacaan yang Cocok untuk Peringati Hari Santri 20 Oktober 2020

22 Oktober 2020, 11:11 WIB
TRILOGI NEGERI 5 MENARA /Instagram @afuadi

MEDIA BLITAR – Hari Santri diperingati pada 20 Oktober sejak tahun 2015 sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 oleh Presiden Joko Widodo.

20 Oktober dijadikan sebagai Hari Santri karena adanya kisah perjuangan para santri untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada tanggal tersebut di tahun 1945.

Perjuangan tersebut lahir dari Resolusi Jihad yang disampaikan oleh KH. Hasyim Asy’ari dan berhasil membakar semangat para santri untuk membantu mempertahankan kemerdekaan.

Baca Juga: Mudahnya Transfer Saldo ShopeePay, Ikuti 5 Langkah Ini 

Sejak ditetapkan oleh Presiden pada 2015, peringatan Hari Santri memiliki tema yang berbeda-beda, antara lain:

Tahun 2016: Dari Pesantren untuk Indonesia

Tahun 2017: Wajah Pesantren Wajah Indonesia

Tahun 2018: Bersama Santri Damailah Negeri

Tahun 2019: Santri Indonesia untuk Perdamaian Dunia

Tahun 2020: Santri Sehat Indonesia Sehat

Baca Juga: UPDATE! Jadwal BLT BPJS Ketenagakerjaan Gelombang 2 Simak Penjelasan Menaker Ida Fauziyah Berikut

Untuk memperingati Hari Santri tahun ini, tidak ada salahnya jika membaca Trilogi Negeri 5 Menara yang menceritakan kehidupan santri di dalam pondok pesantren.

Trilogi Negeri 5 Menara merupakan buku-buku yang ditulis A. Fuadi dengan judul:

  1. Negeri 5 Menara, terbit pada Juli 2009
  2. Ranah 3 Warna, terbit Januari 2011
  3. Rantau 1 Muara, terbit Mei 2013

Baca Juga: Liga Champions UEFA: Bayern Muenchen Hajar Telak Atletico Madrid 4-0 di Allianz Arena

Trilogi Negeri 5 Menara menceritakan kisah panjang Alif yang terpaksa meneruskan pendidikan di pesantren karena permintaan orang tuanya.

Keinginan Alif untuk mengecap ilmu di SMA seperti sahabatnya tidak bisa dilaksanakan dan memulai petualangannya di pesantren yang jauh dari kampung halamannya.

Di pesantren, Alif bersahabat dengan santri lain dan menyebut persahabatan itu dengan Sahibul Menara.

Baca Juga: Cara Verifikasi dan Pencairan Dana BPUM UMKM Rp2,4 Juta di Bank Penyalur

Kehidupan Alif di pesantren dipenuhi dengan berbagai peraturan dan kedisiplinan yang sangat ketat dan selama mengenyam pendidikan di pesantren, Alif tetap berkomunikasi dengan sahabatnya di kampung halaman.

Setelah lulus dari pesantren, Alif mendaftar kuliah dengan mengikuti ujian persamaan SMA terlebih dulu karena pesantren tempatnya mengemban ilmu tidak mengeluarkan ijazah SMA.

Berhasil melewati rintangan, Alif berhasil duduk di bangku kuliah dan memulai petualangan dengan berkesempatan menginjakkan kaki di Benua Amerika.

Baca Juga: Ini Rekomendasi Film yang Cocok Ditonton untuk Peringati Hari Santri, Salah Satunya Negeri 5 Menara

Petualangan Alif ke luar negeri tetap berlanjut hingga dia mendapatkan pekerjaan di media internasional.

Fuadi berhasil membuat kisah Alif menjadi penuh petualangan dengan beragam emosi yang bisa dirasakan dengan jelas oleh pembaca.

Buku-buku A. Fuadi dalam Trilogi Negeri 5 Menara berhasil menarik perhatian banyak pembaca sehingga buku-buku tersebut dicetak ulang hingga berkali-kali.***

Editor: Disca Betty Viviansari

Tags

Terkini

Terpopuler