MEDIA BLITAR – 10 Oktober merupakan perayaan Hari Kesehatan Mental Dunia atau World Mental Health Day.
Perayaan ini awalnya diprakarsai oleh Wakil Sekretaris Jenderal Richard Hunter pada 10 Oktober 1992 dan dalam perayaannya tidak menggunakan tema.
Namun pada tahun 1994, Hari Kesehatan Mental Dunia untuk pertama kalinya dirayakan menggunakan tema ‘Meningkatkan Kualitas Layanan Kesehatan Mental di Seluruh Dunia’. Tema tersebut merupakan saran dari Sekretaris Jenderal Eugene Brody.
Baca Juga: Valentino Rossi: Cuaca Dingin dan Basah, Ini Cukup Berbahaya, di Le Mans
Perayaan Hari Kesehatan Mental Dunia tahun 2020 ini mengusung tema ‘Investasi Kesehatan Mental’.
Dalam perayaan kali ini, tidak ada salahnya untuk mengetahui penyebab umum gangguan mental yang dikutip dari berbagai sumber, agar bisa lebih menjaga kesehatan mental diri sendiri atau orang lain.
- Cedera kepala
- Faktor genetik atau keluarga memiliki riwayat pengidap gangguan mental
- Terjadi kekerasan dalam rumah tangga atau pelecehan
- Memiliki riwayat kekerasan pada masa kanak-kanak
- Memiliki kelainan senyawa kimia otak atau terjadi gangguan pada otak
- Mengalami diskriminasi dan stigma
- Mengalami kehilangan atau kematian orang terdekat
- Mengalami kerugian sosial, misalnya masalah kemiskinan atau utang
- Sedang merawat anggota keluarga atau teman yang sedang sakit kronis
- Pengangguran, kehilangan pekerjaan, atau tunawisma
- Pengaruh zat racun, alkohol, atau obat-obatan yang bisa merusak otak
- Mengalami stres berat dalam jangka waktu yang panjang
- Terisolasi secara sosial atau merasa kesepian
- Tinggal dilingkungan yang buruk
- Trauma signifikan, seperti pertempuran militer, kecelakaan serius, atau pernah mengalami tindak kejahatan.
Jika sudah mengetahui beberapa penyebab umum gangguan mental, ketahui juga faktor risiko kesehatan mental.
Baca Juga: Hari Kesehatan Mental Dunia, Ketahui Pengertian dan Gejalanya
Perempuan dan laki-laki memiliki faktor risiko yang berbeda-beda, jika perempuan memiliki risiko tinggi mengidap depresi dan kecemasan, laki-laki memiliki risiko mengidap ketergantungan zat dan antisosial
Tak hanya depresi dan kecemasan, perempuan juga memiliki faktor risiko kesehatan mental setelah melahirkan.