Perayaan Cap Go Meh 2022, Ternyata Ini Sejarah Singkat Cap Go Meh, Dari Makan Tang Yuan Hingga Pawai Tatung

- 15 Februari 2022, 16:27 WIB
Perayaan Cap Go Meh 2022, Ternyata Ini Sejarah Singkat Cap Go Meh, Dari Makan Tang Yuan Hingga Pawai Tatung
Perayaan Cap Go Meh 2022, Ternyata Ini Sejarah Singkat Cap Go Meh, Dari Makan Tang Yuan Hingga Pawai Tatung //Pixabay/

MEDIA BLITAR - Perayaan Cap Go Meh tahun 2022 jatuh pada tanggal 15 Februari 2022. Cap Go Meh merupakan akhir dari serangkaian perayaan Imlek.

Perayaan yang merupakan simbol dari serangkaian perayaan Imlek yang telah berakhir ini, maka berakhir pula mengenai hal-hal yang telah dianggap tabu. Masyarakat Tionghoa, setelah berakhirnya perayaan ini bebas melakukan sesuatu yang dianggap tabu sketika berlangsungnya perayaan Imlek.

Baca Juga: Cap Go Meh 2022 Jatuh Pada 15 Februari 2022, Simak Sejarah dan Penjelasan Singkat Megenai Cap Go Meh

Beberapa hal yang dianggap tabu tersebut di antaranya adalah menangis, berkata jorok, makan bubur, hingga membeli sepatu.

Tak hanya itu, saat festival Cap Go Meh berlangsung biasanya masyarakat Tionghoa akan memakan onde-onde yang disebut dengan tang yuan. Onde-onde ini berbeda dengan onde-onde pada umumnya, yakni berisi pasta wijen hitam yang direndam dalam kuah jahe.

Untuk lebih jelasnya yuk simak penjelasan dan sejarah singkat mengenai Cap Go Meh.

Baca Juga: 5 Bulan Tak Muncul Batang Hidungnya, Begini Kondisi Terbaru Istri Kim Jong Un Hadiri Perayaan Tahun Baru Imlek

Cap Go Meh merupakan salah satu perayaan yang sudah menjadi tradisi masyarakat Tionghoa dan sudah berlangsung sejak lama.

Cap Go Meh berasal dari dialek Hokkien yang memiliki kata Cap yang berarti 10, kata Go yang berarti 5, dan kata Meh berarti malam. Jadi, Cap Go Meh berarti 15 malam sesudah perayaan tahun baru Imlek.

Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Lontong Cap Go Meh, Salah Satu Makanan khas Imlek

Nama Cap Go Meh sendiri hanya populer di Indonesia, sedangkan di daerah lain namanya berbeda. Cap Go Meh telah berlangsung sejak tahun 206 sebelum masehi. Acara tersebut diselenggarakan sebagai wujud penghormatan untuk Dewa tertinggi pada Dinasti Han.

Pada ini biasanya para biksu akan menerbangkan lentera sebagai tanda untuk membuang nasib buruk pada masa lalu dan untuk menyambut nasib baik pada masa yang akan datang.

Di Indonesia, pusat dari perayaan Cap Go Meh ini berada di Singkawang Kalimantan Barat. Dalam perayaannya biasanya akan dimeriahkan dengan lampion, barongsai, dan menghadirkan replika naga. Tak hanya itu, dalam perayaan ini juga ada Pawai Tatung.

Baca Juga: 10 Pantangan saat Hari Raya Imlek, Hindari atau Ketiban Apes Seumur Hidup!

Tatung adalah orang-orang yang terpilih yang dirasuki roh baik yang kemudian menjadi kebal. Pawai Tatung ini merupakan salah satu simbol dari tolah bala atau mengusir roh-roh jahat.

Perayaan Cap Go Meh yang ada di Singkawang ini juga merupakan salah satu tradisi yang harus dijaga dan dilestarikan, lantaran sudah tercatat oleh UNESCO.

Demikian sejarah dan penjelasan singkat mengenai Cap Go Meh.***

Editor: Annisa Aprilya Putri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x