MEDIA BLITAR – Seperti diketahui Gunung Semeru meletus yang berlokasi di Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang pada Sabtu, 4 Desember 2021 pukul 15.00 WIB.
Akibatnya kubah lava yang berjumlah ribuan kubik itu jatuh menyebabkan ledakan dan pertemuan air dingin dengan membawa material pasir dan batu.
Kejadian tersebut juga mengalami erupsi sekunder dan mengakibatkan getaran banjir yang mulai terasa sejak pukul 14.15 WIB, sehingga menjadi hujan abu dan suasana sekitar menjadi gelap gulita.
Baca Juga: Gunung Merapi di Perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah 2 Kali Keluarkan Lava Pijar
Namun, hal tersebut yang dimana akan memunculkan berbagai penyakit, yaitu infeksi saluran pernapasan atau ISPA.
Lantas, bagaimana untuk mencegah penyakit pernapasan atau ISPA akibat dari asap dan debu vulkanik dari letusan Gunung Merapi?
Seperti dirangkum MediaBlitar.com dari artikel PikiranRakyat.com, menurut Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Tjandra Yoga Aditama menjelaskan resiko penyakit lainnya juga bisa muncul, seperti ISPA.
Baca Juga: Gunung Merapi Kembali Keluarkan Awan Panas Hingga 3 Kali, Status Masih Siaga
Selain itu juga muncul berbagai penyakit lainnya, seperti Pneumonia maupun Bronkitis, alergi, radang atau pada mata hingga kulit dan gangguan saluran pencernaan.
“Perlu diwaspadai perburukan dari penyakit kronis baik karena daya tahan tubuh yang turun maupun karena stress atau lalai makan obat,” kata Guru Besar FKUI, Prof. Tjandra, seperti dikutip dari artikel PikiranRakyat.com.