Penyintas Kanker Payudara Ingatkan Cintai Diri Sendiri dengan Periksa Payudara Setiap Bulan

- 29 Oktober 2021, 07:06 WIB
Penyintas Kanker Payudara Ingatkan Cintai Diri Sendiri dengan Periksa Payudara Setiap Bulan
Penyintas Kanker Payudara Ingatkan Cintai Diri Sendiri dengan Periksa Payudara Setiap Bulan //Pexels/Anna Shvets/

MEDIA BLITAR – Penyintas kanker payudara Ajeng Stephanie mengungkapkan pentingnya bagi kaum wanita memeriksakan payudaranya baik dilakukan secara mandiri maupun dengan bantuan dokter secara berkala setiap bulannya karena menurut dia ini termasuk bentuk cinta pada tubuh.

Menurutnya, pemeriksaan payudara sendiri bisa dilakukan setiap bulan pada hari ke-7 hingga ke-10 setelah menstruasi hari pertama.

“Periksa (payudara) itu bentuk cinta kita pada tubuh, kata dia yang kini fokus menjadi ibu rumah tangga dan segala kesibukan di rumah dalam sebuah talkshow daring,” ditulis Rabu 28 Oktober 2021.

Baca Juga: Bentuk Cinta Kasih kepada Diri Sendiri, Periksa Payudara Secara Rutin

Dalam proses pemeriksaan itu, apabila ditemukan adanya benjolan tetapi belum dapat dipastikan, bisa dilanjutkan dengan pemeriksaan payudara oleh klinis.

Pemeriksaan ini bertujuan untuk membantu meningkatkan kesadaran Anda terhadap kondisi payudara, menggunakan mata dan tangan Anda untuk menentukan apakah ada perubahan pada tampilan payudara.

Jika melihat ada perubahan pada payudara, maka disarankan segera berkonsultasi dengan dokter.

Baca Juga: Apakah Ukuran Payudara Mempengaruhi Hubungan Asmara di Ranjang? Studi Ini Membuktikan Kebenarannya

Melansir dari Mayo Clinic, meskipun sebagian besar perubahan payudara yang terdeteksi selama pemeriksaan sendiri untuk kesadaran payudara memiliki penyebab yang tidak berbahaya, beberapa perubahan mungkin menandakan sesuatu yang serius, seperti kanker payudara.

Ajeng terdiagnosis kanker beberapa tahun silam, Dia tak pernah menduga kanker menghampirinya karena tidak ada anggota keluarganya yang mempunyai riwayat penyakit serupa.

Awalnya dia merasa ada benjolan di payudara kanan. Saat itu dia masih menyusui anaknya. Dia berpikir benjolan berasal dari kelenjar ASI. Tetapi setelah seminggu, benjolan tanpa disertai rasa sakit itu tidak kunjung hilang.

Baca Juga: Benarkah Punya Payudara Kecil Bikin Mudah Terangsang? Begini Penjelasan Ahli

“Suami bilang coba periksa ke dokter. Dari USG kelihatan benjolan padat kayak awan curiga ke keganasan. Akhirnya dibiopsi. Benjolan dini kanker payudara, rasanya kayak mimpi karena tidak ada rasa sakit,” kata Ajeng.

Dokter lalu menyarankan pengangkatan seluruh jaringan payudara atau mastektomi, dilanjutkan kemoterapi sebanyak 6 kali dan 16 kali prosedur radiasi.

Ajeng juga menyarankan melakukan kontrol ke dokter selama 3 bulan sekali. Kanker pun terkontrol.

Tetapi setahun kemudian, dia kembali merasakan adanya benjolan. Kali ini pada payudara kirinya Kanker muncul lagi di sana dan ini membuat Ajeng seakan mengulangi pengobatan.

Baca Juga: 5 Cara Sembuhkan Benjolan di Payudara Tanpa Operasi Bagi Wanita

“16 kali kemoterapi dan 30 kali radiasi. Total kemoterapi 22 kali dan 46 kali radiasi. Aku sebutnya ini beauty treatment biar tidak menakutkan. Sampai sekarang dinyatakan masih remisi, kanker masih terkontrol tinggal kelola hidup baik saja,” pungkasnya.

Ajeng mengakui, sempat mengalami masa-masa down apalagi usai terdiagnosis kanker. Namun menurut dia, rasa khawatir dan takut perlu dilawan. Beruntung. Ajeng mendapatkan dukungan dari keluarga dan sahabatnya.

Dia juga bergabung dengan komunitas yang berisi para penyintas kanker payudara. Di sanalah dia merasa tak sendiri. Kemoterapi dan rangkaian pengobatan yang berat bisa dilalui sembari saling mencurahkan isi hati dengan sesama pasien.***

Editor: Annisa Aprilya Putri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah