Kenali Efek Samping Serta Efektivitas Vaksin AstraZeneca dan Sinovac

- 6 Agustus 2021, 09:13 WIB
vaksin AstraZeneca dan Sinovac masih menjalani uji klinis di seluruh dunia, sehingga ada beberapa ketidakpastian mengenai efektivitas masing-masing vaksin
vaksin AstraZeneca dan Sinovac masih menjalani uji klinis di seluruh dunia, sehingga ada beberapa ketidakpastian mengenai efektivitas masing-masing vaksin /Pexels /

MEDIA BLITAR – Program vaksinasi Covid-19 semakin gencar dilakukan sebagai upaya untuk mencegah penularan virus Covid-19.

Namun di Indonesia sendiri sudah ada vaksin yang digunakan, yaitu vaksin AstraZeneca dan Sinovac.

Dilansir dari laman Healthline, Universitas Oxford bersama AstraZeneca menjalin kerja sama untuk memproduksi vaksin rekombinan yang terbuat dari adenovirus simpanse yang dimodifikasi.

Sementara itu, Sinovac Biotech China menggunakan teknologi vaksin yang lebih tradisional, yakni mengandalkan partikel virus yang tidak aktif guna menghasilkan respons imun.

Baca Juga: Inilah Daftar Penyakit yang Dilarang Mengikuti Vaksin: Hipertensi hingga Jantung

Namun, vaksin AstraZeneca dan Sinovac masih menjalani uji klinis di seluruh dunia, sehingga ada beberapa ketidakpastian mengenai efektivitas masing-masing vaksin dalam melawan Covid-19.

Berikut ini ada beberapa efektivitas vaksin AstraZeneca dan Sinovac:

  1. Efektivitas vaksin AstraZeneca

-        AstraZeneca mengklaim bahwa vaksinnya memiliki efektivitas 70 persen yang kemudian diungkapkan bahwa efektivitas AstraZeneca yakni 62 persen pada orang yang menerima dua dosis penuh dan mendekati 90 persen pada orang yang menerima satu setengah dan satu dosis penuh.

-        AstraZeneca menggunakan dua persentase ini untuk rata-rata tingkat efektivitas vaksinnya, yakni 76 persen.

Baca Juga: Lengan Nyeri Hingga Demam, Jangan Panik Berikut Reaksi Tubuh Setelah Vaksin Covid-19

  1. Efektivitas vaksin Sinovac

Menurut laporan lain terkait efektivitas CoronaVac Sinovac mengungkapkan, bahwa hasil Uji Klinis Fase III belum dirilis oleh Sinovac, namun uji coba di Chili menunjukkan bahwa tingkat efektivitas vaksin ini hanya 56,5 persen, setelah menerima vaksinasi penuh.

Selain itu, kenali juga efek samping dari banyak vaksin yang saat ini tersedia untuk Covid-19 serupa dengan rasa sakit dan nyeri di tempat suntikkan sebagai reaksi yang paling umum.

Berikut ini dampak efek samping vaksin AstraZeneca dan Sinovac:

  1. Efek samping vaksin CoronaVac Sinovac

-        Rasa sakit dan nyeri di tempat suntikan merupakan efek samping yang paling umum.

Berdasarkan data yang dilaporkan, setidaknya 17 hingga 21 persen orang yang menerima berbagai dosis vaksin mengalami efek samping ini.

Dalam kebanyakan kasus, reaksinya ringan dan sembuh dalam dua hari.

Baca Juga: Cara Daftar Vaksin COVID-19 Gratis di pedulilindungi.id dan vaksin.loket.com

-        Ada satu kasus dalam uji coba fase 1, yakni penerima vaksin mengalami reaksi alergi pada kulit dengan bekas luka. Namun, akan sembuh dalam tiga hari dengan pemberian obat berupa antihistamin dan steroid.

-        Reaksi sistematik yang mempengaruhi lebih dari sekedar tempat suntikan, termasuk kelelahan, diare dan kelemahan otot.

  1. Efek samping vaksin AstraZeneca:

-        Vaksin AstraZeneca menarik lebih banyak perhatiaan lantaran ditemukannya sejumlah penerima vaksin ini mengalami pembekuan darah setelah vaksinasi.

-        Efek samping lain dari vaksin AstraZeneca yang jarang terjadi, termasuk kasus peradangan di sekitar sumsum tulang belakang, anemia hemolitik dan demam tinggi.

Baca Juga: dr Tirta Kritik Sertifikasi Vaksin Sebagai Syarat Penerbangan Tidak Efektif, Ini Penjelasannya!

-        Efek samping lainnya, yakni nyeri di tempat suntikkan, kelembutan ringan, kelelahan, sakit kepala, sakit otot, kedinginan dan demam.

Menurut data percobaan, sebagian besar reaksi ini ringan dan diselesaikan dalam kurun waktu sekitar satu hari  setelah vaksinasi.***

Editor: Farra Fadila

Sumber: Healtline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah