Bulan Dzulhijjah, Ada Tiga Hari Puasa yang Dilarang untuk Dilakukan Umat Muslim

24 Juni 2023, 11:52 WIB
Ilustrasi puasa - Bulan Dzulhijjah, Ada Tiga Hari Puasa yang Dilarang untuk Dilakukan Umat Muslim /Freepik/

MEDIA BLITAR – Simak berikut informasi mengenai ada tiga hari puasa yang dilarang dilakukan umat muslim di bulan Dzulhijjah.

Di 10 awal bulan Dzulhijjah ini, umat muslim dapat melakukan puasa sunnah Dzulhijjah pada 1-7, Tarwiyah pada 8 Dzulhijjah, dan Arafah pada 9 Dzulhijjah.

Umat muslim dapat mengerjakan puasa sunnah tersebut secara berurutan, namun ada tiga hari puasa dilarang dilakukan.

Baca Juga: Jelang Idul Adha: Bacaan Niat Puasa Sunnah Tarwiyah dan Arafah, Lengkap dengan Artinya

Tiga hari puasa itu disebut dengan hari Tasyrik, hari raya umat muslim yang jatuh pada setelah Idul Adha, yakni hari ke-11, 12, dan 13 pada bulan Dzulhijjah berdasarkan kalender Islam.

Di Hari Tasyrik, umat muslim tidak dianjurkan menjalankan ibadah puasa dan sebagai gantinya, ada beberapa amalan yang dapat dilakukan guna kebaikan di hari tersebut, diantaranya:

Menyembelih hewan kurban, menikmati hidangan makan dan minum, hari utama berdzikir dan bertakbir, serta membaca doa terutama doa sapu jagad.

Baca Juga: Sajian Idul Adha, Begini Cara Membuat Steak Daging Sapi Kurban yang Juicy dan Menggoda Selera

Berdasarkan Syekh Zainuddin Al-Malibari dalam kitabnya Fathul Mu’in, menegaskan agar puasa selama tiga hari tidak dilaksanakan di hari Tasyrik.

تتمة: يحرم الصوم في أيام التشريق والعيدين

Artinya: “Pelengkap puasa pada hari Tasyrik dan dua hari raya id haram.” (Syekh Zainuddin Al-Malibari, Fathul Mu’in pada Hasyiyah I'anatut Thalibin, {Daru Ryan Kutubil Arabiyah/Isa Al-Babi Al Halabi: Tanpa tahun}, juz II halaman 273.

Baca Juga: FREE DOWNLOAD Kumpulan Contoh Naskah Khutbah Hari Raya Idul Adha 2023-1444 H Nahdlatul Ulama -Muhammadiyah PDF

Selain itu, ada juga dari Qaud Jadid Imam As-Syafi'i yang berdasarkan pada keumuman larangan puasa pada hadits riwayat Abu Dawud dan Muslim.

قوله (وَكَذَا أَيَّامُ التَّشْرِيقِ) وَهِيَ ثَلَاثَةُ أَيَّامٍ بَعْدَ يَوْمِ الْأَضْحَى لِلنَّهْيِ عَنْ صِيَامِهَا فِي خَبَرِ أَبِي دَاوُد بِإِسْنَادٍ صَحِيحٍ وَفِي خَبَرِ مُسْلِمٍ أَنَّهَا أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ وَذِكْرِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ

Artinya: “(Demikian juga hari Tasyrik), yaitu tiga hari setelah Idul Adha karena larangan puasa pada hadits riwayat Abu Dawud dengan sanad shahih dari pada hadits riwayat Muslim, ‘Bahwa itu semua adalah hari makan, minum, dan zikir kepada Allah SWT,” (Syekh Zakariya Al- Anshari, Asnal Mathalib, juz V, halaman 314).

Oleh karena itu, bagi umat muslim tidak boleh mengerjakan ibadah puasa selama hari Tasyrik selama tiga hari.***

Editor: Arini Kumalasari

Tags

Terkini

Terpopuler