Paris Fashion Week Jadi Sorotan, Ternyata Begini Perkembangan Trend dan Gaya Berpakaian Dunia Mulai 1946

8 Maret 2022, 11:40 WIB
Paris Fashion Week Jadi Sorotan, Ternyata Begini Perkembangan Trend dan Gaya Berpakaian Dunia Mulai 1946.*/Pexels/ Godisable Jacob/ /

MEDIA BLITAR - Belakangan Paris Fashion Week menjadi sorotan dan perbincangan publik yang menimbulkan banyak reaksi dari masyarakat.

Hal tersebut tentunya mengakibatkan pro dan kontra lantaran adanya kegiatan tersebut. Namun, siapa sangka ternyata trend fashion atau gaya berpakaian juga mengalami perkembangan dari tahun ke tahun.

Dalam artikel ini akan membahas mengenai perkembangan trend dan gaya berpakaian atau fashion mulai tahun 1946.

Baca Juga: Bikin Bergidik Ngeri Beredar Militan Taliban Gergaji Kepala Manekin Wanita di Toko Busana Afghanistan, Ada Apa

Trend dari gaya berpakaian dunia berpusat pada negara-negara barat seperti Amerika dan Inggris yang kemudian menjadi trend di seluruh penjuru dunia.

Fashion menjadi salah satu hal yang sangat diperhatikan beberapa tahun terakhir oleh sebagian besar remaja.

Hal tersebut kadang dilakukan untuk menunjukan eksistensi agar tidak ketinggalan zaman. Dengan mengikuti trend fashion yang sedang populer juga merupakan suatu hal yang menyenangkan.

Baca Juga: Ayo Terapkan Gaya Hidup Frugal, Bukan Pelit Tapi Hemat: Minimalis dan Cermat Atur Uang Cocok untuk Milenial

Berikut perkembangan trend fashion atau gaya berpakaian dunia mulai dari tahun 1946 dilansir Media Blitar dari kanal YouTube Generasi Milenial.

1 Baby Boomers Tahun 1946-1964

Adanya perang dunia kedua mengakibatkan pengaruh dari gaya busana dunia. Pabrik-pabrik baju digunakan sebagai sarana pembuatan senjata.

Bahan pembuatan kain wol digunakan untuk mendanai perang sehingga muncul produk-produk sintetis seperti stoking dan pakai dalam yang terbuat dari nilon.

Baca Juga: Viral di Twitter, Ini Fashion yang Dipakai Pasukan Taliban Saat Kaum Wanita Dilarang Mengadopsi Gaya Barat

Nuansa baju yang dibuat juga berwarna hitam dan nuansa navy dengan warna coklat dan hijau kehitaman.

Pakaian yang digunakan adalah pakaian yang fleksibel dan dikombinasi dengan pakaian pada era 1930an.

Hal tersebut lantaran kebanyakan pabrik pembuatan tekstil digunakan untuk membuat perlengkapan perang.

Tak hanya itu, yang menjadi trend fashion pada tahun 1940an adalah ikat kepala dan penutup rambut yang dipakai oleh kalangan pekerja wanita.

Baca Juga: Festival Hadaka Matsuri, Pesta Pria Telanjang Tahunan di Jepang Tidak Benar-benar Tanpa Busana

Masa ini juga ditandai dengan banyaknya buruh wanita. Lantaranan banyaknya pekerja wanita, untuk memudahkannya dalam bekerja biasanya mereke mengombinasikan antara pakaian pria dan wanita.

Saat berakhirnya perang dunia 2, baju-baju dibuat dengan kain nilon, orlon dan dakron.

Setelah perang, fashion pada saat itu mengarah pada nuansa yang glamour, namun tidak seglamour seperti di tahun 1920an.

Tahun 1960an juga dihiasi dengan perkembangan pakaian yang lebih urban namun modis. Hal tersebut dipengaruhi oleh lagu-lagu Elvis Presley yang bernuansa rock and roll dan juga dari gaya busana Marilyn Monroe yang cenderung ringan dengan seni terbuka.

Budaya memakai celana jeans dan kaos oblong untuk pertama kalinya juga populer pada tahun ini.

Baca Juga: Konsep Baju Batik Yang Dikenakan Oleh Maudy Ayunda Yakni Busana Batik Kutubaru klasik Khas Indonesia

2 Generasi X Tahun 1965-1980

Dari pengaruh perang Vietnam yang berkepanjangan, kondisi politik yang ramai dengan terbunuhnya presiden John F Kennedy, dan dengan adanya arus informasi yang masif dari sebelumnya mengakibatkan gaya berbusana oleh setiap kalangan terpengaruh dari gaya Bohemian Style yang pada tahun 1950an dan identik dengan pakaian yang longgar dengan menunjukan kedekatan mereka dengan alam.

Pada tahun 1970an terkenal dengan budaya musik disko. Hal tersebut juga memperngaruhi gaya berbusananya dengan ciri budaya disko pun mengalami perkembangan yang cukup pesat.

Baca Juga: Ayu Ting Ting Tampil Anggun dalam Balutan Kebaya hingga Jadi Sorotan di Akad Leslar, Warganet Puji Ayah Rozak

Tahun-tahun ini juga didominasi oleh anak-anak muda, gaya berbusana ditunjukan dengan penggunaan celana pendek ketat atau hotpants, sepatu dengan beralas rata dan celana komprang.

Ketika itu artis yang sedang naik daun adalah John Travolta dengan filmnya yang berjudul Saturday Night Fever yang tentu saja menonjolkan gaya diskonya.

Celana komprang dengan rambut ditarik ke belakang menjadi trend saat itu. Gaya berbusana punk yang berasal dari Inggris kemudian menyebar ke seluruh dunia terutama Amerika pada tahun itu.

Baca Juga: Kerap Jadi Role Model Fashion Harga Fantastis! Kali Ini Warganet Siap Jadi Nagita Slavina Karena Benda Ini

Gaya berbusana punk identik dengan rambut spek tajam, baju hitam dengan ornamen metal tajam, dan make up yang mencolok.

Kaos dan celana jeans menjadi begitu populer dikalangan remaja. Selain itu, musik juga memperngaruhi gaya berbusana urban ditahun 1980an awal.

Bersamaan dengan hal itu, gaya berbusana outdoor semacam outfit fitness dan olehraga juga menjadi sangant populer.

Khususnya para wanita yang menggunakan legging sebagai perpaduan celana mereka.

Baca Juga: Potret Jefri Nichol Kenakan Fashion Mirip Daster Tuai Kontroversi: Aesthetic Banget Sih

3 Generasi Y atau Milenial Tahun 1981-1994

Teknologi yang berkembang cukup pesat juga menyebabkan perubahan lifestyle. Kalangan pekerja tidak lagi berdampingan dengan mesin sebagai buruh.

Banyak kelas pekerja yang bekerja di dalam ruangan dengan menggunakanperangkat elektronik yang ada di hadapan mereka.

Tak hanya pria, kelas pekerja juga dipenuhi oleh wanita yang juga meniti karier. Mulai saat itu istilah wanita karier dan independen dikenal oleh dunia.

Pemakaian busana akhir tahun 1980an lantaran banyaknya para pekerja kantoran membuat maraknya pakaian-pakaian kantor yang rapi dengan aksen minimalis.

Baca Juga: Rekomendasi Buah Segar yang Dapat Melindungi Kesehatan Ginjal, Salah Satunya Anggur Merah

Wanita juga memadupadankan jas dengan rok atau celana panjang dari kain. Pada masa ini muncul grub band semacam Oasis yang menggemparkan dunia.

Aliran musik ground berawal dari Amerika yang akhirnya menyebar ke Inggris, musik tersebut menjadi simbol fashion pada tahun 1990an.

Celana jeans, kaos, dan perpaduan baju bermotif kotak-kotak lebar menjadi ciri dari gaya berbusana pada masa itu disertai rambut gondrong dan berantakan sebagai pelengkap.

Baca Juga: Sayur Sering Layu dan Letoy? Agar Tahan Lama Begini Tips Bekukan Buah dan Sayuran

4 Generasi Z Tahun 1995 - 2010

Blue jeans dengan jaket denim, baby doll dress, kaos kedodoran, pakaian olahraga, pakaian basket, pakaian baseball, sweat shirt dan sweater dengan perpaduan sepatu sneakers dan kets berkembang di tahun ini.

Serta gaya berbusana di tahun 1960an dan 1970an juga kembali berkembang dengan pakaian floral dan gaya hippie.

Trend yang berkembang pada tahun 1990an identik dengan mengombinasikan gaya berpakaian di tahun 1960an sampai 1980.

Baca Juga: Rekomendasi 7 Makanan yang Kaya Akan Kandungan Kalsium Selain Susu

pada pertengahan tahun 2000an diwarnai dengan gaya berbusana emo. Gaya berbusana emo serba gothic, hitam, eyeshadow hitam dengan ciri khas rambut lurus ke samping hingga hampir menutupi mata sangat populer.

Potongan rambut jabrik tajam, namun masih tetap panjang juga menjadi gaya rambut wanita pada pertengahan tahun 2000.

Grub band seperti My Chermical Romance menjadi panutan dan trend. Trend tersebut mirip dengan budaya ground, punk, dan hippie, budaya ini bertitik berat pada simbol pertentangan budaya konservatif yang berkembang.

Baca Juga: Sering Mabuk Perjalanan, Simak Manfaat Sereh dan Jahe yang Bisa Digunakan Sebagai Penangkal Mabuk Perjalanan

Gaya busananya dengan menggunakan celana jeans pensil ketat, perpaduan celana pendek dengan sepatu, kaos berbentuk v-neck, sweater kedodoran, perpaduan retro, vintage, moderna, sepatu kanvas dengan tali colorfull merupakan ciri karakternya.

Gaya berbusananya memadupadankan segala jenis baju tapi msih tetap dalam kesan yang modern.

5 Generai Alpha 2010 - Sekarang

Tahun ini muncul budaya pop yang disebut dengan hipster yang berawal dari Amerika Serikat dan langsung menyebar ke seluruh remaja di dunia.

Budaya hispter muncul dengan menekankan pada busana yang dimiliki oleh para tunawisma dan para urban miskin di Amerika Serikat.

Baca Juga: 5 Manfaat Timun Baik untuk Kesehatan Tubuh, Salah Satunya Mencegah Dehidrasi

Budaya hipster menekankan kepada mereka yang tidak bisa lepas dari gadget pribadi, smartphone, laptop, dan sejenisnya.

Pada tahun 2010 awal produk elektronik seperti smartphone telah masuk hampir ke seluruh dunia dan dapat dimiliki oleh setiap orang.

Skinny Jeans, kacamata besar, rambut tidak terurus rapi, baju kedodoran, sepatu boot tinggi, penutup kepala, syal, jaket oversize, membawa smartphone atau laptop apple, naik sepeda, memakai tas vintage, dan meminum coffee late di kafe menjadi ciri khas hipster.

Demikian ulasan mengenai perkembangan trend dan gaya berpakaian dunia mulai tahun 1946.

***

Editor: Arini Kumalasari

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler