Aktor Aliando Syarief Akui Terkena OCD, Simak Penjelasan dan Gejalanya, Kamu Mengalaminya Juga?

28 Januari 2022, 14:47 WIB
Aktor Aliando Syarief Akui Terkena OCD, Simak Penjelasan dan Gejalanya, Kamu Mengalaminya Juga? // Tangkapan layar Instagram @aliandooo/

MEDIA BLITAR - Belakangan OCD menjadi menjadi sorotan publik.

Hal tersebut lantaran seorang aktor Indonesia yakni Aliando Syarief belakangan mengaku dirinya terkena OCD ekstrim.

Pengakuan tersebut ia katakan dalam live pada akun Instagramnya beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Mengenal OCD, Gangguan Mental yang Diderita Aliando Syarief hingga Sempat Vakum

OCD adalah gangguan obsesif kompulsif. hal itu bisa terjadi karena pikiran yang berlebihan atau obsesi akan menimbulkan perilaku repetitif atau kompulsi.

Gangguan OCD ditandai dengan pikiran yang tidak masuk akal dan ketakutan atau obsesi yang menyebabkan adanya perilaku kompulsif.

Dilansir MediaBlitar dai kanal YouTube Neuron yang diunggah pada 30 Agustus 2021 berikut penjelasan mengenai OCD.

Baca Juga: Aliando Syarief Disembunyikan Keluarga Disebut Kena Gangguan Jiwa, Terungkap Kesehatannya

Gangguan OCD atau Obsesif-Kompulsif merupakan suatu kondisi yang banyak disalah artikan oleh kebanyakan orang.

Kebanyakan orang hanya berasumsi bahwa OCD hanya orang yang membenci kotoran atau seseorang yang suka menata sesuatu terlihat rapi dan simetris.

Hal tersebut pada kenyataannya jauh lebih rumit.

Penderita OCD tidak bisa serta merta mengabaikan segala pikirannya. Hal tersebut yang dikenal sebagai obsesi. Obsesi akan terus menerus menghantui pikirannya.

Baca Juga: Inilah Alasan Aliando Syarief Menepi dari Dunia Hiburan: Mungkin Udah Cukup

Sebagai contoh, penderita OCD jika terkena kotoran akan khawatir terkena penyakit yang mematikan.

Obsesi tersebut kemudian akan mengakibatkan kompulsi.

Kompulsi merupakan suatu kegiatan repetitif yang bertujuan untuk mengalihkan pikiran dari penyandang OCD dari obsesinya.

Kompulsi yang sering terjadi adalah mencuci tangan berulang kali dan terus mengecek apakah pintu rumah sudah terkunci atau belum.

Kegiatan kompulsif yang dilakukan penyandang OCD tidak hanya dilakukan satu atau dua kali saja, hal tersebut bisa dilakukan puluhan kali.

Baca Juga: Jujur Saya Sampaikan, Pemain Timnas Indonesia Kurang dalam Sisi Mental Profesional, Kata Shin Tae Yong

Dan kegiatan kompulsi tersebut dilakukan dengan tanpa tujuan.

Hal tersebut dilakukan karena merasa terpaksa.

Kompulsi juga dapat timbul dalam bentuk penghindaran.

Contohnya adalah ketika penyandang OCD dengan obsesi kotoran akan menghindari segala sesuatu yang dapat membuatnya kotor.

Penyebab dari OCD masih belum diketahui secara pasti.

Baca Juga: Tips Menjaga dan Meningkatkan Kesehatan Mental

Penelitian telah menemukan bahwa faktor genetik dapat meningkatkan timbulnya risiko OCD.

Tak hanya itu, OCD juga dapat timbul karena infeksi.

Infeksi tersebut disebabkan oleh bakteri streptokokus. Kondisi tersebut hanya timbul pada anak-anak.

Namun, juga masih belum diketahui secara pasti, apakah infeksi tersebut memang benar dapat menyebabkan OCD atau hanya memicu gelaja OCD saja kepada anak-anak yang sudah memilikinya.

OCD ini bersifat kronis. Dengan terapi dan pengobatan yang sesuai penyandang OCD ini dapat belajar untuk mengatasi kondisinya tersebut dengan lebih baik.

Baca Juga: Selain Melatih Mental Mahasiswa, Ternyata 5 Alasan ini Dosen Pembimbing Menyebalkan saat Skripsi

Dan juga untuk menjalani hidup tanpa banyak gangguan.

Namun, yang menjadi masalah adalah kebanyakan penyandang OCD tidak sadar bahwa dirinya memiliki OCD.

Dan terkadang apabila sadar sekalipun memilih untuk tidak melakukan perawatan.

Hal tersebut karena OCD selalu dianggap enteng, di antara gangguan mental lainnya OCD hanya dianggap sebagai bentuk ketidaknyamanan.

Apabila gejala tersebut kamu alami atau orang terdekatmu mengalaminya, jangan langsung mendiagnosa. Datangi psikiater atau psikolog untuk mengetahui kejelasannya.***

Editor: Annisa Aprilya Putri

Tags

Terkini

Terpopuler