Apa Itu Varian Delta dan Delta Plus? Kenali Dampak Virusnya

8 Agustus 2021, 19:28 WIB
Apa Itu Varian Delta dan Delta Plus? Kenali Dampak Virusnya /pixabay

MEDIA BLITAR – Sejak melanda dunia dan masuk ke Indonesia pada tahun 2020, hingga saat ini virus corona telah bermutasi berkali-kali lipat dan bahkan menimbulkan varian baru.

Varian baru virs corona pertama kali terdeteksi di India pada Desember 2020 lalu, yakni varian Delta atau B.1.617.2 dan kini virus tersebut tersebar ke beberapa negara termasuk di Indonesia.

Varian Delta memiliki tingkat kasus penularan sangat tinggi menyebabkan gejala yang lebih parah pada pasiennya.

Adapun pejabat kesehatan masyarakat di Inggris, bahkan menyebutkan varian Delta menyumbang lebih dari 95 persen kasus baru Covid-19.

Baca Juga: Gagal Raih Medali di Olympiade Tokyo 2020, Rio Waida Kantongi Wild Card Siap Ikuti Corona Open Mexico 2021

Selain varian virus Delta, namun muncul varian Delta plus yang juga bermutasi dengan cepat seperti varian Delta.

Seperti diketahui bahwa virus Delta masuk ke Indonesia menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 11 Juli 2021 lalu.

Dilansir dari berbagai sumber, kenali dampak virusnya dan perbedaan varian Delta dengan varian Delta Plus, seperti berikut:

  1. Varian Delta

Varian virus tersebut paling banyak menyebar pada bulan April 2021 lalu dan varian ini dilaporkan telah ada di 80 negara.

Baca Juga: Waspada! Anak-Anak dan Lansia Lebih Rentan Tertular Virus Corona Varian Delta

Berdasarkan penelitian di Inggris, varian virus tersebut diperkirakan 60 persen lebih menular daripada varian Alpha.

“Varian delta memiliki dua mutasi penting dalam protein lonjakannya atau sel mutasi,” ujar Prof Wendy Barclay, profesor virologi dan kepala Departemen Penyakit Menular di Imperial College  London, Inggris.

“Salah satunya di situs pembelahan furin, yang menurut kami cukup penting untuk kebugaran virus di saluran napas,” katanya.

Namun, gejala pada pasien yang terinfeksi varian Delta berbeda dibandingkan dengan pasien yang mengalami infeksi karena varian lainnya.

Baca Juga: Cek Fakta : Benarkah Elit Global Sengaja Keluarkan Daftar Varian Corona yang Direncanakan?

Berdasarkan data dari ZOE Covid Symptom Study menyebutkan gejala utama infeksi varian Delta, yakni sakit kepala, sakit tenggorokan dan pilek.

Menurut Layanan Kesehatan Nasional (NHS) menyebutkan gejala lain dari varian Delta adalah demam, batuk terus menerus, kehilangan penciuman atau rasa.

Selain itu, gejala varian Delta yang sangat mirip dengan flu, justru membuat banyak orang mengabaikannya dan bahkan disebut secara signifikan yang menghasilkan risiko rawat inap.

  1. Varian Delta Plus

Varian delta plus atau B.1.617.2.1 atau AY.1 yang telah diidentifikasi di lebih dari 10 negara di dunia dan WHO juga khawatir bahwa varian virus tersebut memiliki peningkatan kemampuan penularan, dengan gejala yang hampir mirip dengan varian delta.

Baca Juga: Viral ‘Mati Corona ala Madura’ Kemenkes Tegaskan Satgas Covid-19 Edukasi Warga Setempat

Varian Delta Plus adalah turunan dari varian delta dengan satu-satunya perbedaan yang diketahui adalah mutasi tambahan, K417N, pada protein lonjakan virus, protein yang memungkinkannya menginfeksi sel-sel sehat.

Pihak WHO menyebutkan bahwa varian delta plus masih belum umum dan hanya menyumbang sebagian kecil dari kasus varian delta.

Namun, varian delta plus tetap menjadi perhatian karena memiliki risiko penularan yang cukup tinggi.

India SARS-CoV-2 Consortium on Genomics memiliki beberapa kekhawatiran terhadap varian delta plus, diantaranya meningkatkan transmisibilitas, ikatan yang lebih kuat dengan reseptor sel paru-paru dan potensi pengurangan respons antibodi monoklonal.

Baca Juga: Bencana Alam Banjir Bandang di China Disebut Azab Gegara Sebarkan Virus Corona

Selain itu ada banyak jenis vaksin Covid-19 yang terbukti ampuh melawan varian delta, setelah dosis kedua dan sebuah penelitian menyebutkan vaksin Moderna, serta Covaxin menunjukkan kemampuan menetralkan varian Delta Plus.

Namun, selama ini belum ada indikator yang menunjukkan tingkat penularan varian delta plus dengan varian lainnya.

Sementara itu, gejala yang dirasakan oleh pasien terinfeksi varian delta plus hampir mirip dengan gejala varian delta, yaitu sesak napas, sakit perut, sakit tenggorokan, kehilangan penciuman, diare, pilek dan lainnya.***

Editor: Farra Fadila

Sumber: Medical News Today

Tags

Terkini

Terpopuler