Network
MEDIA BLITAR – Masyarakat pada saat ini tengah meresahkan oleh virus Corona Varian Delta, yang dikabarkan telah memasuki sejumlah wilayah tanah air.
Menurut data dari laman website IDXChannel, lonjakan kasus Covid 19 pasca libur lebaran yang sudah terjadi dan terjadi lonjakan kasus paling menonjol di Kudus, Jawa Tengah dan Bangkalan, Jawa Timur.
Dilansir MediaBlitar.com dari laman website IDXChannel.com, kasus penyebaran Covid 19 berada di Indonesia bertambah sekitar 13.737 orang pada hari Minggu, 20 Juni 2021 dan total kasus Covid 19 di Indonesia menjadi 1.989.909 orang, serta kementerian kesehatan juga menyampaikan penambahan kasus Covid 19 itu terjadi setelah dilakukan pemeriksaan terhadap 89.183 spesimen.
Baca Juga: Lihat Ibunya Terpapar Virus Corona, Begini Kondisi Noah Sinclair Berada di Rumah Bunga Citra Lestari
Sementara itu pada hari Minggu, 20 Juni 2021 berjumlah 142.719 orang, lalu pasien yang sembuh bertamabah 6.385 orang pada hari itu juga dan total kasus Covid 19 di Indonesia menjadi 1.792.528 orang.
Namun ditengah lonjakan kasus Covid 19, pemerintah mengumumkan bahwa telah ditemukan ada tiga varian baru virus Corona dari berbagai negara dan salah satunya ada yang berasal dari India, Afrika, serta Inggris, yang sudah masuk ke tanah air Indonesia.
Tiga varian baru virus Corona, yakni Alpha (B.1.1.7), Beta (B.1.351) dan Delta (B.1.617.2), varian tersebut dinamakan dengan virus yang dihasilkan dari mutasi.
“Mutasi adalah terjadinya kesalahan saat virus memperbanyak diri sehingga bentuk virus anakan tidak sama dengan virus aslinya atau parental strain,” kata Juru Bicara Satgas Covid 19, Prof Wiku Adisasmito, dikutip Media Blitar dari laman website IDXChannel.com.
Baca Juga: Percaya Bisa Aman dari Infeksi Covid-19, Warga India Sembah hingga Nyanyikan Lagu untuk Dewi Corona
Salah satu varian baru virus corona yakni Delta (B1.617.2) yang terus menjadi bahasan tanah air, mulai dari gejalanya yang mirip flu biasa, lebih menular, hingga menginfeksi lebih banyak anak-anak, Ketua Satgas Covid 19 IDI Professor Zubain Djoerban angkat bicara.
