MEDIA BLITAR – Beredar informasi ‘Tiga anak saya diperkosa’ yang sedang viral di media sosial dan membuat heboh netizen.
Hal tersebut mengisahkan kasus ketidakadilan seorang ibu yang dilaporkan tindak pemerkosaan mantan suami terhadap ketiga anaknya.
Seperti dikutip dari akun Instagram @lambeturah_official pada 7 Oktober 2021, dalam unggahan foto tersebut seorang ibu mengisahkan yang diduga tidak memperoleh keadilan mengenai kejadian yang sudah menimpa tiga buah hatinya lantaran mendapatkan perlakuan tidak senonoh dari ayahnya.
Diduga sang ayah dari ketiganya anak tersebut telah melakukan tindak asusila, pencabulan terhadap tiga bocah berusia di bawah umur 10 tahun.
Sang ibunda bernama samaran Lidya yang sudah melaporkan kejadian mantan suaminya, mengenai kejadian pemerkosaan terhadap tiga anaknya ke Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), Luwu Timur dan Polres Luwu Timur.
Namun dengan adanya kejadian tersebut, hingga kini penyelidikannya dalam proses dihentikan dan kemudian kasus ditutup, serta sang ibu pun terpaksa menandatangani berita acara pemeriksaan alias BAP oleh pihak penyidiknya.
Dengan adanya kejadian tersebut yang dibantah oleh pihak Polres Luwu Timur melalui akun Instagram @humasrelutim yang menjelaskan bahwa kejadian tersebut tidaklah benar atau hoax.
Sementara itu, sang ibunda juga mengunjungi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar dan akhirnya kasusnya tersebut yang diadukan oleh ibunya mendapatkan respon, selanjutnya pihak LBH Makassar memberikan surat kepada beberapa lembaga, agar dilakukan penyelidikan alias investigasi.
Namun, hasil dari Komnas Perempuan yang memberikan tanggapan dengan pemberian rekomendasi agar kasus dugaan pemerkosaan tersebut dibuka lagi.
Dengan adanya kejadian tersebut, pihak Polres Luwu Timur yang memberikan tanggapan dengan membantah bahwa cerita tersebut adalah hoax atau berita yang tidak benar.
Pihak kepolisian yang memberikan penjelasan terkait penanganan kasus dari sang ibu dan tiga anaknya diduga korban dari tindakan tidak pantas dari sang ayah dan kasus tersebut yang sudah ditandatangani oleh pihak kepolisian Luwu Timur sejak 9 Oktober 2019.
Sementara itu, pihak penyidik juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap pelapor dan sanksi, setelah dilakukan visum pertama di Puskesmas Mallil dan kemudian visum kedua dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar dengan berdampingan dari pihak ibu korban.
Namun, mantan suami si ibu sekaligus ayah dari ketiga anak yang dianggap sebagai korban dan ternyata juga merupakan petugas P2TP2A.
Sementara itu dari hasil perolehan asesmen P2TP2A Luwu yang menjelaskan, bahwa ketiga anak yang dianggap korban tidak ada trauma kepada sang ayah dan ia mengetahui hubungan ketiga anak tersebut datang ke kantor P2TP2A.
Meski demikian, hasil proses penyelidikan tersebut yang diperoleh dengan beralasan tidak adanya yang dianggap cukup atas tindak pidana pencabulan yang sebagaimana dilaporkan oleh sang ibunya.***