Network
MEDIA BLITAR – Jagat media sosial sepat digemparkan dengan beredarnya kabar duka Megawati meninggal dunia melalui pesan berantai, pada 9 September 2021.
Atas simpang siur terkait kabar ini, Megawati akhirnya tampil di ruang publik saat menghadiri Pembukaan Training of Trainer (TPT) Kader Madya yang dilakukan pada 10 September 2021, secara virtual.
Buntut dari kasus ini, membuat HenryYosodiningrat yang merupakan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) membuat laporan terkait pencemaran nama baik, dan penyebaran berita bohong (hoaks) melalui media elektronik ke Polda Metro Jaya.
Baca Juga: Bungkam Kabar Duka yang Kaitkan Dirinya, Megawati Hadir Secara Virtual di Agenda PDIP, Ini Faktanya
Di mana ada dua akun media sosial yang akan diperiksa, yaitu akun YouTube 'Mahakarya Cendana' dan akun Tiktok Jatim070881.
Disebutkan oleh pihak polisi, jika laporan yang dibuat oleh Henry tersebut, merujuk pada rekaman video lama yang diedit oleh pemilik akun Tik Tok Jatim070881, dan dikaitkan dengan isu meninggalnya Megawati.
Sebagai informasi, Henry menyebutkan jika ada video yang direkayasa, bak menunjukkan Henry yang membenarkan rumor Megawati meninggal. Namun pada kenyataannya, video asli adalah ungkapan belasungkawa yang disampaikan Henry saat politisi senior PDIP Nazarudin Kiemas wafat di tahun 2019.
Baca Juga: Kabar Duka Megawati Meninggal Dunia Tersiar pada Poster Pesan Berantai, Cek Faktanya
"Padahal gambar dan suara saya itu adalah rekaman gambar dan suara saya pada tahun 2019 saat wafatnya Bapak Nazarudin Kiemas yakni politisi Senior PDI Perjuangan adik kandung almarhum bapak Taufiq Kiemas," ucap Henry seperti yang dikutip dari PMJ News.
Laporan yang dibuat Henry terkait kabar bohong ini, dalam Tanda Bukti Laporan (TBL) bernomor: LP/B/4518/IX/SPKT/Polda Metro Jaya, tanggal 13 September 2021.
