Saat melakukan tirakat di daerah Pantai Serang, wilayah Selatan Blitar, mbah Moedjair pun menemukan sejumlah jenis ikan yang ternyata belum diketahuinya sebelumnya.
Merasa tertarik dengan jenis ikan yang ditemukannya, Mbah Moedjair memutuskan untuk membawa ikan tersebut ke rumah.
Baca Juga: Jadwal dan Hasil Sementara MPL ID S9 Week 6: EVOS Legends Masih di Peringkat Sama dengan Alter Ego
Saat pertama, Mbah Moedjair mengalami kesulitan membudidayakan ikan yang memiliki perbedaan habitat jenis air laut dan tawar.
Namun pada akhirnya setelah berupaya keras dan beberapa kali gagal, Mbah Moedjair akhirnya berhasil membudidayakannya dan menjualnya ke pasar.
Karena keberhasilannya membudidayakan ikan tersebut dan berkembang pesat dan tahan terhadap berbagai habitat, nama Mbah Moedjair menjadi terkenal.
Dari sana nama ikan spesies baru tersebut akhirnya dinamai ikan Moedjair atau Mujair dan kini dikenal sampai sekarang.
Bahkan pada zaman pemerintah Hindia Belanda, ada tulisan harian "Pedoman" edisi 27 Agustus 1951 untuk mengapresiasi usaha Moedjair membudidayakan ikan mujair dan memberinya santunan sebesar Rp 6 per bulan.
Lalu karena usahanya, Mbah Moedjair juga diangkat sebagai pegawai negeri tanpa harus mendapatkan beban kerja.