MEDIA BLITAR – Menjelang memasuki bulan puasa atau Ramadhan, harga daging sapi di wilayah kota Blitar masih terpantau stabil.
Berdasarkan informasi dari penjual daging sapi di area pasar Legi kota Blitar, Tim Media Blitar pun memperoleh informasi harga dan daftar harga daging sapi di pasaran kota Blitar saat ini.
Menurut salah seorang penjual daging sapi bernama Syafi’I di pasar Legi, harga daging sapi saat ini memang masih stabil.
Syafi’I menyebutkan bahwa saat ini harga daging nomor satu di tempatnya sudah mencapai harga Rp120 ribu sementara untuk daging rawonan di angka 100 ribu.
Menurut prediksi Syafi’I, harga daging sapi baru akan naik saat bulan Ramadhan dengan kisaran harga 130-140 ribu, atau naik sekitar 10-20 ribu.
“Kalau Ramadhan nanti sampai 130-140 ribu, sebelumnya ya 120 ini,” ujar Syafi’I saat diwawancara Tim Media Blitar.
Kemudian untuk harga iga sapi meneyentuh harga Rp85 ribu dan daging kelas dua di angka Rp100 ribu.
Namun meski harga mulai akan naik, Syafi’I mengaku penjualan daging di tempatnya masih berjalan lancar.
“Kenaikan biasanya 5 persen saat Ramadhan,” jelasnya.
Penyebab naiknya harga ditenggarai karena harga sapi yang naik sehingga akhirnya ikut menyebabkan naiknya harga daging sapi.
“Harga sapi soalnya ya naik. Jadi yo mau gak mau ikut naik ya daging,” tambahnya.
Meski begitu menjelang masuknya bulan Ramadhan dan kondisi yang masih pandemi, ia mengaku tidak mengalami kesulitan menjual daging sapi.
“Ngak ada. Ya namanya jualan terkadang ramai, gak mesti lah,” sambungnya.
Sementara itu harga di seorang pedagang sapi lain, Sulastri justru sedikit berbeda dibandingkan lainnya.
Sulastri mengaku baru menaikkan harga daging sapi di tempatnya mulai tiga hari lalu dan menjual dengan harga masih terjangkau.
Harga daging sapi nomor satu di tempat Sulastri memang sama menyentuh Rp120 ribu dan rawonan Rp100 ribu.
Namun di tempat Sulastri, harga iga sapi di tempatnya masih berada di angka Rp80 ribu saja dan bahkan menurut pengakuannya, dirinya belum menaikkan harga karena dirinya masih mendapatkan untung dari penjualannya.
“Gak naik, ak rung naik. Hooh (Iya), sek tetap bati gak tak naikne,” ujar Sulastri pada Kamis 24 Maret 2022.
Bahkan Sulastri sebenarnya mengaku baru saja menaikkan harga iga sapi yang sebenarnya masih tergolong murah.
“Panggah ae hargane. Seng naik Cuma balung (tulang) iga. Tiga hari aku daging sek an,” tambah Sulastri.
“Mulane ak panggah (tetap) laris. Soale kacek karo wong-wong (selisih dengan orang-orang),” sambung Sulastri.
Selain harga yang masih belum naik, Sulastri juga menjelaskan bahwa larisnya dagangannya juga dikarenakan karena daging sapi di tempatnya dijual dalam kondisi bersih.***