Kerugian Hingga Rp 10,34 Triliun, Garuda Indonesia Disinyalir Hanya Mampu Bertahan 4 Tahun

- 3 Agustus 2020, 17:41 WIB
Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia./ Instagram/@garuda.indonesia
Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia./ Instagram/@garuda.indonesia /

MEDIA BLITAR - Sejak pandemi covid-19 yang terus berlangsung, PT Garuda Indonesia (Persero) TBK terus mengalami tekanan yang kuat dan mencatatkan kerugian hingga triliunan rupiah.

Tercatat berdasarkan laporan keuangan paruh pertama tahun ini, dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Garuda Indonesia mencatatkan kerugian USD712,73 juta (setara Rp10,34 triliun) pada semester I-2020.

Diketahui sebelumnya, Garuda Indonesia sempat dikatatakan bangkrut dengan pendapatan Garuda Indonesia yang anjlok hingga 90 persen, dan utangnya tembus Rp32 triliun. Dengan beban itu pengamat menilai kemampuan Garuda Indonesia disinyalir bertahan hanya 4 tahun saja.

Baca Juga: Sabar, Gaji 13 Untuk PNS, ASN, TNI dan Polri, Akan Cair Agustus Ini

Dikutip dari Pikiran-Rakyat.com, pengamat penerbangan dari Arista Indonesia Aviation Center (AIAC), Arista Atmadjati mengatakan, beban utang yang ditanggung maskapai penerbangan nasional pelat merah yang mencapai US$2 miliar atau Rp31,9 triliun membuat kondisi perusahan tidak akan bertahan lama.

"Saya menilai kemampuan Garuda hanya mampu bertahan minimal sampai 2024 saja. Walau ada dana talangan, itu memperpanjang napas saja, setahun ini ada pandemi keuangan Garuda memang berdarah-darah," ujar Arista.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra menekankan, bakal terus memperkuat dan mengoptimalkan upaya pemulihan kinerja Perseroan di tengah tekanan kinerja imbas pandemi Covid-19.

Baca Juga: Kabar Gembira! PLN Berikan Listrik Gratis Untuk Warga dan Sudah Bisa Dipakai. Berikut Cara Klaimnya

Dia menyebut, pandemi Covid-19 memberikan dampak signifikan terhadap kinerja perseroan, dimana dengan adanya pembatasan pergerakan dan penerbangan pada masa pandemi.

"Namun demikian kami terus memperkuat langkah pemulihan kinerja seoptimal mungkin agar Perseroan dapat segera rebound dan memperoleh pencapaian kinerja yang semakin membaik.

Halaman:

Editor: Ninditoo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x