Contoh aset kripto yang pernah melakukan airdrop dalam skala masif adalah Auroracoin pada tahun 2014.
Bisa dikatakan Auroracoin atau AUR adalah aset kripto pertama yang melakukan strategi pemasaran airdrop.
Saat itu cryptocurrency ini dibagikan secara gratis sebanyak 31.8 AUR pada masyarakat Islandia, dengan instruksi berupa pengisian data kependudukan.
Namun di sisi lain, iming-iming token kripto gratis inilah yang banyak digunakan kamuflase pihak-pihak tak bertanggung jawab untuk menipu.
Mengidentifikasi airdrop yang diluncurkan tersebut abal-abal atau tidak, adalah hal yang sangat penting.
Jangan sampai hanya karena iming-iming token gratis, malah jadi merugikan dikemudian hari.
Dikutip dari Hackernoon, inilah 3 jenis modus airdrop abal-abal yang patut diperhatikan.
Baca Juga: Biodata Lengkap Fara Shakila Pemeran Reyna Ikatan Cinta Sukses Bikin Netizen Gemas: Umur – Ayah