MEDIA BLITAR - Harga salah satu mata uang Kripto yaitu Bitcoin atau berkode BTC, saat ini sedang mengalami bearish atau meluruh turun.
Salah satu pemicu yang menyebabkan harga Bitcoin anjlok adalah kebijakan bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve Bank, yang berencana melakukan penyusutan di neraca keuangan mereka peredaran atau shrinking.
Melihat ke belakang, harga Bitcoin pernah mencapai titik tertinggi pada November 2021 diangka USD 69 ribu.
Baca Juga: Profil Sosok Haikal Hassan Ustadz yang Diusir Para Warga di Malang
Baca Juga: Data Bank Indonesia Dibobol Geng Hacker Rusia, Ini Kata Kominfo
Lalu bergerak turun hingga mencapai titik USD 35 ribuan, per 23 Januari 2022.
Pengamat harga kripto dunia yang juga merupakan CEO Seba Bank, Guido Buehler, memprediksi harga Bitcoin akan melesat lagi tahun ini.
Dikutip dari Independent, Minggu, 23 Januari 2022, Buehler memprediksi kenaikan BTC tahun ini akan ada di nilai USD 50 ribu sampai USD 75 ribu.
Baca Juga: Jam Kiamat Disetel Ulang, Apa Manfaatnya Bagi Umat Manusia?