MEDIA BLITAR – Gunung Semeru meletus memuntahkan lahar panas pada Sabtu, 4 Desember 2021 kemarin hingga Minggu 5 Desember 2021, setelah sehari menggemparkan warga Lumajang, Jawa Timur, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memperingatkan akan ada potensi bahaya erupsi susulan.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan Badan Geologi Kementerian dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan bahwa Gunung Semeru saat ini masih berstatus level 2 atau waspada.
Berdasarkan data adapun potensi bahaya yang dihasilkan dari aktivitas Gunung Semeru bisa berupa lontaran batu pijar di sekitar puncak.
Selain itu, material lontaran berukuran abu yang akan berpotensi tersebar lebih jauh, namun tergantung arah dan kecepatan angin.
"Potensi ancaman bahaya lainnya berupa awan panas guguran dan guguran batuan dari kubah atau ujung lidah lava ke sektor tenggara dan selatan dari puncak Semeru," kata Kepala PVMBG Andiani.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan jika hujan terjadi dapat berpotensi lahar di sepanjang aliran sungai dan di daerah puncak.
"Jika hujan turun, dapat menimbulkan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di daerah puncak Semeru," ucapnya.
Sementara itu, dari hasil pengamatan visual terlihat masih terjadi guguran dan awan panas yang disebabkan oleh endapan lidah lava di Gunung Semeru.