Terhitung sejak 1 sampai 4 Desember, Gunung Semeru menunjukkan aktivitas permukaan (erupsi sekunder).
Baca Juga: Gunung Semeru Meletus, Jembatan Lumajang – Malang Hancur
Namun secara kegempaan, kata dia, tidak terlihat adanya kenaikan jumlah dan jenis gempa yang berasosiasi dengan batuan segar ke permukaan.
"Tidak terlihat adanya kenaikkan jumlah dan jenis gempa yang berasosiasi dengan suplai magma," ujarnya.
Gunung Semeru pada hari ini masih berstatus level 2 jika dilihat dari pantauan visual dan instrumental.
Dalam level 2 atau waspada ini, PVMBG Badan Geologi menghimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas dalam radius 1 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru. Kemudian jarak 5 kilometer arah bukaan kawah di sekitar selatan tenggara.
"Masyarakat juga mesti mewaspadai potensi awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru," kata Andiani dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)
"Terutama sepanjang aliran Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sarat." sambungnya.
Baca Juga: Breaking News: Gunung Semeru di Lumajang Meletus Hingga Jembatan Pronojiwo dan Candipuro Terputus