Cerita ini bermula saat oknum dosen ini sudah mulai mendekati korban sejak masa-masa pertengahan kuliah, yakni sekitar semester 5.
“(oknum) Dosen itu seringkali mengirimkan chat tidak senonoh kepadanya,” tulis akun anonim tersebut.
Bahkan, oknum itu diketahui telah melakukan pelecehan verbal kepada korban sehingga korban pun merasa risih.
Namun, karena posisi korban adalah seorang mahasiswa yang tak punya kekuatan apa-apa, sedangkan pelaku adalah dosen, maka ia tak bisa berbuat banyak dan hanya bisa memendam kejadian tersebut.
Waktu berjalan dan mahasiswa yang menjadi korban tesebut sampai di pengujung semester.
Beberapa waktu setelah kejadian yang dialaminya itu tiba-tiba tersiar kabar oknum dosen yang sama dilaporkan menjadi pelaku pelecehan seksual oleh salah satu mahasiswi lain.
Korban pun merasa lega setidanya ada yang berani melaporkan walaupun bukan dia orangnya.
Usut punya usut kasus tersebut ditutup dan berakhir tanpa ada kejelasan, mirisnya oknum dosen itu disebut bebas dari tuduhan tanpa ada hukuman dari pihak kampus.
Baca Juga: Jelang Liga 1, Persik Kediri Sibuk Berburu Pemain Asing