Wali Kota Surabaya Marah Besar, Tri Rismaharini : Kamu Tahu Apa Itu UU Omnibus Law!

9 Oktober 2020, 12:14 WIB
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membantu petugas melakukan pembersihan sampah pembakaran dari pengunjuk rasa di Surabaya, Kamis (08/09/2020). /ANTARA FOTO/ RIFAI

MEDIA BLITAR - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini marah besar, pada Kamis, 8 Oktober malam, Risma mendatangi sekelompok pemuda yang ditangkap polisi saat unjuk rasa menolak UU Omnibus Law di Surabaya. Risma memarahi mereka karena merusak fasilitas umum di Surabaya.

"Tega sekali kamu, saya setengah mati bangun kota ini, kamu yang hancurin," kata Risma.

Risma semakin marah karena mereka ternyata bukan warga Surabaya. Sejumlah massa mengaku bahwa mereka berasal dari Lamongan dan Madiun. Berdasarkan video yang beredar di media sosial, Risma juga sempat bertanya kepada salah seorang demonstran asal Lamongan tentang alasannya ikut demo tolak UU Omnibus Law di Surabaya.

Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Jumat 9 Oktober 2020 di Butik Antam dan Pegadaian

"Kamu tahu apa itu UU Omnibus Law," tanya Risma.

Lantas salah satu pemuda menjawab bahwa dirinya tidak mengerti keseluruhan isi dari UU Omnibuslaw.

"Tahu bu, undang-undang, tapi saya enggak hafal," kata pemuda tersebut.

Sejumlah pemuda itu pun langsung dibawa polisi untuk diproses lebih lanjut. Usai memarahi sekelompok pemuda yang ditangkap polisi, Risma turun langsung membersihkan sampah di sebagian Jalan Gubernur Suryo sampai ke pertigaan Jalan Tunjungan Surabaya.

Baca Juga: Xiaomi Bawa Poco X3 Dengan Harga Murah ke Indonesia, Merusak Harga Pasar Smartphone Dunia? 

Risma memunguti sampah yang dipenuhi botol air mineral dan batu di sepanjang jalan tersebut, bersama jajaran satuan Linmas dan Satpol PP Kota Surabaya.

Seperti diberitakan, polisi melakukan pembubaran paksa aksi demonstrasi tolak UU Omnibus Law di Surabaya Kamis sore pukul 15.30 WIB saat massa mulai bertindak anarkis merusak lampu penerangan jalan dan menjebol pagar Gedung Negara Grahadi sisi selatan.

Saat mobil water canon bergerak, ratusan polisi yang berada di dalam halaman Gedung Grahadi juga mulai membubarkan massa. Suasana mendadak mencekam karena polisi berulang kali menembakkan gas air mata ke arah massa pendemo. Sementara massa balas melempar bermacam benda ke arah Gedung Negara Grahadi di Jalan Gubernur Suryo, seperti botol air mineral, batu hingga bahan-bahan dari besi lainnya.

Baca Juga: Tolak UU Cipta Kerja, Aktor Tampan Jefri Nichol Ikut Aksi Demo

Tri Rismaharini memang beberapa kali terlihat meluapkan emosinya di depan publik dari mulai marah, menangis, hingga terakhir bersujud-sujud. Seperti yang diketahui bahwa kali pertama Risma terlihat emosional di depan publik adalah ketika ia marah besar saat mengetahui banyak tanaman di Taman Bungkul, Surabaya, rusak diinjak warga.

Risma marah kepada para pengunjung dan penyelenggara acara pada 11 Mei 2014 lalu. Luapan emosi juga pernah ditunjukan ketika sidak pelayanan e-KTP pada September 2016, memarahi ASN saat upacara pada Oktober 2017, memarahai petugas saat kantor kecamatan kotor pada Februari 2018, hingga yang terakhir bersujud di kaki dokter pada Juni 2020.

***

Editor: Ninditoo

Tags

Terkini

Terpopuler