Status Gunung Merapi Level Siaga, BPPTKG Sebut Aktivitas Seismik Merapi Masih Tinggi

5 Desember 2020, 14:35 WIB
Tangkapan layar Instagram @ale_senaru tentang Gunung Merapi /@ale_senaru

MEDIA BLITAR - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Isimewa Yogyakarta masih terbilang tinggi.

Hal ini dketahui dari hasil pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi dan Kebencanaan Geologi (BPPTKG) selama perionde pengamatan 27 November - 3 Desember 2020.

Dikutip Media Blitar dari Antara, Kepala BPPTH, Hanik Humaida menjelaskan aktivitas seismik Merapi masih dalam fluktuatif yang tinggi meski mengalami penurunan.

"Secara mingguan data ini sedikut menurun namun ini masih dalam nilai fluktuatif yang tinggi," papar Hanik.

Baca Juga: Jangan Sampai Hangus! Berikut Tanda Lolos dan Cara Mencairkan Banpres UMKM Rp2,4 Juta ke Bank BRI

Baca Juga: Jadwal Acara TV NET TV Hari Ini Sabtu 5 Desember 2020, Saksikan The Returns Of Superman di Sini

Hanik menyebutkan ada 236 kali gempa selama sepekan ini. Jumlah ini lebih sedikit dibanding pekan sebelumnya yang tercatat 277 kali.

Gempa fase banyak (MP) juga mengalami penurunan dari 2.464 kali menjadi 2.128 kali.

Gempa guguran (RF) pun mengalami penurunan dari 340 kali menjadi 289 kali, gempa hembusan turun dari 541 kali menjadi 330 kali.

"Dalam satu minggung memang ada kecenderungan menurun sedikit tapi masih tinggi untuk ukuran aktivitas Merapi," jelasnya.

Selain itu, BPPTKG memperkirakan sumber tekanan magma di Gunung Merapi berada pada kedalaman dangkal yakni 1,3 km dari puncak.

Baca Juga: Link Streaming dan Jadwal Liga Inggris Malam Ini Sabtu 5 Desember 2020 di Mola TV dan NET TV

Baca Juga: Tanggapi Podcast Deddy dengan Effendi, Susi: Jangan Sesekali Ngoceh untuk Konsumsi Publik

Disebutkan laju deformasi Gunung Merapi berlanjut sejak Juni 2020.

"Dari akhir Oktober sampai sekarang kami menduga bahwa sumber tekanan sudah relatif berada di lokasi yang lebih dangkal dibandingkan periode sebelumnya," jelas Nurnaning Aisyiah, Penyelidik Bumi BPPTKG.

Nurnaning menguraikan kecepatan deformasi Gunung Merapi terbagi menjadi enam periode.

Periode pertama - periode tiga

Dimulai sejak bulan Juni hingga pertengahan Oktober 2020, di mana lokasi sumber tekanan magma berada di kedalaman 5,9 km di bawah puncak.

Baca Juga: Selalu Bikin Penonton Geram! Berikut Profil Glenca Chysara, Pemeran Elsa di Sinetron Ikatan Cinta  

Baca Juga: Puaskan Rasa Ngidam dari Kota-Kota Asia Favorit

Periode keempat - keenam

Dimulai dari akhir Oktober hingga 2 Desember 2020, lokasi tekanan magma semakin dangkal, berada di kedalam 1,3 km di bawah puncak.

Selain datan EDM dan GPS, data pemantauan lain dengan satelit juga memerkuat bahwa pergerakan magma kian mendekat ke permukaan.

Untuk itu hingga saat ini BPPTKG masih mempertahakan status Gunung Merapi pada Level III atau siaga.

Potensi bahaya akibat erupsi Merapi diperkirakan maksimal dalam radius lima kilometer dari puncak.

***

Editor: Ninditoo

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler