Network
MEDIA BLITAR - Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Budi Karya Sumadi, menyatakan upaya antisipasi menghadapi bencana hidrometerologi sudah dilakukan. Antisipasi ini berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyatakan akan terjadi peningkatan curah hujan pada bulan depan.
Sebelumnya, saat memimpin rapat terbatas (ratas) membahas Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, Selasa 13 Oktober 2020, Jokowi meminta para menteri untuk segera mengambil langkah antisipasi atas kemungkinan terjadinya bencana hidrometerologi.
"Saya ingin kita semua mempersiapkan diri, mengantisipasi kemungkinan kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi dan juga dampak dari La Nina ini terhadap produksi pertanian, terhadap sektor perikanan dan juga sektor perhubungan," kata Presiden Jokowi.
Baca Juga: Indonesia Diprediksi Alami Bencara Hidrometeorologi, Berikut Tiga Arahan Presiden Jokowi
Budi Karya Sumadi menyebut sudah mempersiapkan upaya antisipasi guna meminimalisir resiko bencana tersebut. Upaya tersebut terutama untuk moda transportasi udara dan laut.
“Menindaklanjuti arahan Presiden untuk mengantisipasi adanya bencana hidrometeorologi. Kami sudah melakukan sejumlah antisipasi khususnya di sektor perhubungan udara dan laut,” demikian keterangan Budi Karya Sumadi di Jakarta, Selasa 13 Oktober 2020.
Sektor perhubungan udara, Surat Edaran Nomor 47 Tahun 2020 tentang Kegiatan Penerbangan pada Kondisi Weather Minima sudah diterbitkan oleh Kemenhub untuk upaya antisipasi.
Baca Juga: Harap Bersabar, Teknologi Jaringan 5G Masih Belum Ada di Indonesia
Surat tersebut ditujukan kepada penyelenggara transportasi udara, bandar udara, navigasi penerbangan, dan pelayanan informasi meteorologi penerbangan.
"Kami meminta seluruh penyelenggara sarana dan prasarana transportasi dan stakeholder terkait lainnya untuk melakukan upaya antisipasi dan penanganan tanggap darurat,” tambah Menhub.
