“Ya ada yang suka bicara, ada yang tidak. Ya mungkin dia tidak suka bicara saya enggak tahu. Saya berkomunikasi terus (dengan Menkes Terawan), (dengan) Doni. Kami bertiga dalam konteks ini, sangat aktif berbicara,” katanya, seperti MEDIA BLITAR kutip dari saluran Youtube Najwa Shihab.
Baca Juga: ShopeePay Gandeng KALCare dan K24Klik Permudah Akses Kebutuhan Produk Kesehatan
Luhut juga menanggapi pandangan publik soal pemilihan dirinya secara khusus untuk menangani COVID-19 di sembilan provinsi. Menurutnya tidak masalah jika orang berpandangan, semua bisa Luhut yang kerjakan.
“Bebas saja persepsi orang. Saya pikir selama ini (apa yang) diperintahkan Presiden tidak ada yang tidak bisa saya selesaikan,” kata Luhut.
Luhut mengaku berbeda gaya dengan Menkes Terawan atau Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo. “Gaya saya berbeda memang dengan Terawan dan Doni. Dan itu lebih efektif,” ujar Luhut.
Baca Juga: Yuk Intip, Kamar Hotel Dengan Harga Spesial, Untuk OTG Covid-19 Yang Wajib Isolasi Mandiri
Sebelumnya, kinerja Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto disoroti media asing, Selasa, 22 September 2020, karena rentetan kebijakan yang dianggap aneh, bahkan tidak berjalan baik.
Namun ini bukanlah yang pertama kali. Pada awal ditemukannya kasus akibat virus corona di Depok, Jawa Barat, sikap Menkes Terawan telah memperoleh sorotan media asing, Maret 2020.
The Guardian, media di Inggris, kala itu menyoroti bagaimana Terawan menyepelekan ilmuwan Harvard University, mengajak masyarakat berdoa alih-alih mengeluarkan kebijakan kesehatan, dan sejumlah tingkah lainnya.
Baca Juga: Terbongkar, Klinik Aborsi Ilegal Di Jakarta Pusat yang Telah Bunuh 32 Ribu Janin Manusia