Network
MEDIA BLITAR - Ikatan Dokter Indonesia menyatakan rasa duka dan prihatin atas meninggalnya 100 dokter karena terpapar Covid-19. Dari seluruh kasus kematian dokter tersebut, 27 dokter berasal dari jawa Timur.
Dikutip dari RRI, menanggapi kasus tersebut IDI menghimbau para dokter untuk lebih berhati-hati dalam bertugas.
“Kami sangat prihatin mendengar kabar ini, apalagi jumlah dokter di Jatim yang meninggal merupakan terbanyak di Indonesia,” kata Ketua IDI Cabang Malang Raya dr. Djoko Heri.
Baca Juga: Program Bansos Kemensos Rp 500.000 Siap Cair, Ayo Cek Nama Penerima Di Cekbansos.siks.kemsos.go.id
Terhitung sejak awal pandemi pada Maret hingga September 2020 ini, ada 27 dokter terkonfirmasi Covid-19.
Data menunjukkan, 15 dokter yang terpapar Covid-19 selama Agustus, sebanyak 3 orang dinyatakan meninggal. Sementara 4 dokter dirawat di rumah sakit, dan 8 dokter lainnya melakukan isolasi mandiri.
“Jika melihat selama bulan Agustus ada 15 dokter yang terpapar Covid-19, ini merupakan kejadian luar biasa dan sangat mengerikan,” ungkapnya seraya menyebut jumlah itu belum termasuk perawat dan tenaga kesehatan lainnya.
Baca Juga: Ini Dia, Syarat dan Cara Dapatkan Bantuan Sosial Tunai Rp500 Ribu: cekbansos.siks.kemsos.go.id
Djoko mengatakan jika tenaga kesehatan masih rentan tertular virus meski memakai alat pelindung diri (APD). Hal ini terjadi karena jumlah masyarakat yang dinyatakan positif semakin bertambah dari hari ke hari.
“Kasus Covid-19 di masyarakat semakin tinggi, kapasitas kamar isolasi di RS juga overload, tenaga kesehatan yang menjadi pertahanan terakhir pun kelelahan dan rentan terpapar virus,” ujar dr. Djoko.
