Selamat Hari Pramuka, Inilah Sejarah Gerakan Pramuka di Indonesia

- 14 Agustus 2020, 10:44 WIB
Ilustrasi: Anak Pramuka
Ilustrasi: Anak Pramuka /pixabay/jufriderwotubun

MEDIA BLITAR - Hari Pramuka 2020 jatuh pada hari ini, Jumat (14/8/2020). Tanggal ini ditetapkan sebagai Hari Pramuka karena setelah Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961. Pada tahun 2020 ini, Pramuka Indonesia telah berusia 59 tahun.

Melihat dari sejarahnya, gerakan Pramuka Indonesia sebenarnya sudah ada sejak sebelum Indonesia merdeka. Dikutip dari laman Wikipedia, gerakan Pramuka di Indonesia dimulai sejak tahun 1912. Saat itu, Belanda mendirikan organisasi Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO) yang menjadi cikal bakal Pramuka Indonesia.

Kemudian pada tahun 1916, berganti nama menjadi Nederlands-Indische Padviders Vereeniging (NIPV). Pada tahun 1916 dibentuk organisasi kepemudaan yang dibentuk oleh bangsa Indonesia bernama Javaansche Padviders Oorganisatie.

Baca Juga: Hari Pramuka ke-59, Ini Tingkatan Keanggotaan Dalam Pramuka, Berikut Penjelasannya

Usai peristiwa Sumpah Pemuda, banyak organisasi kepanduan yang dibentuk, dan saat ini perkumpulan Pramuka berada di seluruh nusantara dan di berbagai organisasi yang menjunjung tinggi nasionalis dengan nama yang beragam, tetapi tujuannya sama.

Gerakan Pramuka ini ada sesungguhnya tidak lepas dari berbagai kejadian dan peristiwa di sekitar tahun 1960, mengutip dari Wikipedia Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana.

Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan  Pramuka  (Pasal 349 Ayat 30).

Baca Juga: Selamat Hari Pramuka! Berikut 5 Ucapan Selamat Hari Pramuka ke-59, Bertema Covid-19 dan Bela Negara

Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powell (Lampiran C Ayat 8). Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepanduan Indonesia, bertempat di Istana Negara.

Hari Kamis malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbarui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka.

Halaman:

Editor: Ninditoo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x