Network
MEDIA BLITAR – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkapkan adanya peningkatan penumpang pesawat yang mencapai 12 persen semenjak penyebaran kasus Covid-19 di Indonesia mulai melandai.
Menurunnya jumlah pengidap Covid-19 di Tanah Air ini ternyata memiliki dampak yang cukup signifikan bagi dunia penerbangan Indonesia.
Secara nasional Kasus Aktif per 18 Oktober sebesar 17.374 kasus atau 0,43% (dari 4,2 juta total kasus), jauh di bawah rata-rata kasus global yang sebesar 7,3% (17,8 juta kasus aktif dari 241,5 juta total kasus).
Baca Juga: Amankah Vaksin COVID-19 untuk Penderita Kanker? Dokter Onkologi: Boleh Kecuali…
Jumlah rata-rata penambahan Kasus Konfirmasi Harian dalam 7 hari ke belakang (7DMA) juga terus menunjukkan tren penurunan.
Per 18 Oktober 2021, penambahan kasus harian sebesar 626 kasus atau secara rata-rata 7 hari (7 DMA) berada di angka 975. Jumlah rata-rata orang diperiksa dalam 7 hari ke belakang (7DMA) juga relatif stabil di kisaran 170 ribu orang.
“Kami mencatat secara nasional terjadi peningkatan sekitar 10-12 persen dari sisi load factor atau kapasitas penumpang atau penumpang yang melakukan perjalanan,” ujar juru bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati dalam konferensi pers di BNPB, Kamis 21 Oktober 2021.
Baca Juga: Vaksin COVID-19 Kurang Efektif Tangkal Virus Bagi Penderita Kanker
Dengan adanya kenaikan ini, Adita mengatakan hal tersebut tentunya perlu diantisipasi. Penumpang pesawat juga diingatkan untuk tetap menjaga protokol kesehatan sesuai ketentuan yang berlaku.
“Dengan adanya ketentuan atau peraturan yang baru tentang syarat perjalanan ini juga harus betul-betul dilaksanakan secara konsisten,” tuturnya.
