MEDIA BLITAR – Studi mengungkapkan bahwa kedatangan pandemi COVID-19 di Indonesia menyebabkan peningkatan gangguan kecemasan dan depresi berat terutama di kalangan wanita dan kawula muda.
Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal medis internasional Lancet pada Jumat 8 Oktober 2021 menyebutkan bahwasanya kaum muda lebih besar terancam terkena gangguan mental karena penutupan sekolah.
Baca Juga: Viral Pasien Covid-19 Dipukuli dan Diseret Warga Hingga Depresi, Joshua : Proses Secara Hukum!
Kebijakan penutupan sekolah kurang lebih dua tahun ini menjauhkan mereka dari teman-teman mereka.
Sementara itu, untuk wanita menanggung beban pekerjaan rumah tangga dan menghadapi peningkatan risiko kekerasan dalam rumah tangga, kata para peneliti.
Studi yang dipimpin oleh akademisi di Universitas Queensland, Australia, mencatat 76 juta kasus tambahan gangguan kecemasan dan 53 juta gangguan depresi berat saat COVID-19 menyebar pada 2020.
Baca Juga: Gelombang Tiga Covid-19 Diprediksi Ahli Tarot Melonjak di Akhir Tahun, Masyarakat Dihimbau Waspada
“Sayangnya, karena berbagai sebab, perempuan selalu terkena dampak sosial dan ekonomi yang lebih buruk dari pandemi ini,” kata rekan penulis Alize Ferrari.
“Kepedulian tambahan dan tanggung jawab rumah tangga cenderung jatuh pada perempuan dan arena perempuan lebih mungkin menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga, yang meningkat pada berbagai tahap pandemi,” lanjutnya.