Penutupan sekolah dan pembatasan lainnya membatasi kemampuan anak muda untuk belajar dan berinteraksi dengan teman sebayanya, tambahnya.
Penelitian ini mencakup 48 kajian yang dilakukan sebelumnya dari seluruh dunia, dan mengumpulkan temuan mereka dalam meta-analisis untuk mengukur prevalensi gangguan kesehatan mental di 204 negara dan wilayah pada 2020
Penelitian tersebut menjadi wawasan global pertama tentang beban gangguan depresi dan kecemasan selama pandemi, kata penulis yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.
Selaras dengan itu, dalam SurveyMETER yang dilakukan pada tahun 2020 lalu, perempuan mengalami tingkat kecemasan lebih tinggi dari pada laki-laki. Makin tinggi tingkat pendidikan responden semakin rendah tingkat kecemasannya.
Baca Juga: WHO Uji 8 Vaksin Semprot Hidung COVID-19 yang Jadi Tempat Masuknya Virus
Responden yang berdomisili di lima provinsi dengan jumlah kasus COVID-19 tertinggi sebelum survei dilakukan (yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan), mengalami tingkat kecemasan lebih tinggi dibandingkan dengan provinsi lainnya.
Tingkat kecemasan umum (GAD) tersebut memiliki pola yang sama dengan depresi. Korelasi antara keduanya cukup tinggi dan signifikan yaitu mencapai angka 0.76. Sebanyak 58% responden melaporkan depresi.
Sama halnya dengan gangguan kecemasan, perempuan lebih banyak yang mengalami depresi dibandingkan dengan laki-laki.***