Dua Tahun Berjalan Gangguan Kesehatan Mental Melonjak Tajam di Masa Pandemi COVID-19?

- 9 Oktober 2021, 10:43 WIB
Dua Tahun Berjalan Gangguan Kesehatan Mental Melonjak Tajam di Masa Pandemi COVID-19?
Dua Tahun Berjalan Gangguan Kesehatan Mental Melonjak Tajam di Masa Pandemi COVID-19? //Pexels/Anna Shvets/

Kondisi di atas merupakan gambaran global dari hasil survei online Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Kondisi Kesehatan Mental yang dilakukan SurveyMETER akhir Mei 2020 lalu.

Baca Juga: Pernyataan Negara Tak Terjamah Covid-19 Korea Utara Diragukan oleh WHO, Segera Kirimkan Bantuan Medis

Tingkat kecemasan dan depresi berdasarkan keadaan demografi, geografi, sosial dan ekonomi terkorelasi dengan perubahan status bekerja serta perubahan pendapatan selama pandemi COVID-19.

Studi mengungkapkan bahwa kedatangan pandemi COVID-19 di Indonesia menyebabkan peningkatan gangguan kecemasan dan depresi berat terutama di kalangan wanita dan kawula muda.

Selaras dengan itu, berdasarkan penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal medis internasional Lancet pada Jumat 8 Oktober 2021 menyebutkan bahwasanya kaum muda lebih besar terancam terkena gangguan mental karena penutupan sekolah.

Kebijakan penutupan sekolah kurang lebih dua tahun ini menjauhkan mereka dari teman-teman mereka.

Baca Juga: WHO Uji 8 Vaksin Semprot Hidung COVID-19 yang Jadi Tempat Masuknya Virus

Sementara itu, untuk wanita menanggung beban pekerjaan rumah tangga dan menghadapi peningkatan risiko kekerasan dalam rumah tangga, kata para peneliti.

Studi yang dipimpin oleh akademisi di Universitas Queensland, Australia, mencatat 76 juta kasus tambahan gangguan kecemasan dan 53 juta gangguan depresi berat saat COVID-19 menyebar pada 2020

“Sayangnya, karena berbagai sebab, perempuan selalu terkena dampak sosial dan ekonomi yang lebih buruk dari pandemi ini,” kata rekan penulis Alize Ferrari.

Halaman:

Editor: Annisa Aprilya Putri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x