Network
MEDIA BLITAR – Bukan hanya Menparekraf Sandiaga Uno yang sudah siap membuka wisata di wilayah Bali, melainkan Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengatakan daerah setempat sudah siap menyambut kedatangan wisatawan mancanegara, apabila pariwisata dibuka dalam waktu dekat.
“Tentu dilihat tidak hanya dari faktor internal, namun juga dari berbagai faktor pendukung lain yang memungkinkan pembukaan pariwisata Bali untuk wisman,” kata Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, seperti dikutip dari artikel ANTARA.
Menurutnya juga menyampaikan, berbagai capaian Bali dengan menanggulangi penyebaran virus Covid-19 dan di sisi kesehatannya juga telah menjadi, salah satu provinsi dengan capaian paling tinggi di Indonesia, yaitu 97 persen untuk vaksinasi pertama dan lebih dari 73 persen untuk vaksinasi kedua.
“Program vaksinasi akan terus di genjot agar bulan ini atau paling lambat awal bulan depan bisa tuntas baik vaksin dosis pertama maupun kedua,” ucapnya.
Selain itu, terdapat sekitar 62 RS rujukan Covid-19 dan 25 laboratorium PCR dengan memiliki kemampuan ambil tes sampel lebih dari 4.000 per harinya dan para tenaga kesehatan, obat-obatan hingga oksigen juga sudah sangat memadai di Bali.
“Pemerintah juga telah menyiapkan ‘grand design’ skema wisatawan mancanegara di Bali yang mengatur skema wisatawan mulai dari pintu kedatangan, testing, bagi yang positif akan dirujuk ke RS, sementara yang negatif melanjutkan perjalanan ke hotel karantina, skema berwisata hingga keberangkatan ke negara asal,” kata Wagub Bali, seperti dikutip dari artikel ANTARA.
Baca Juga: PPKM Jawa-Bali Resmi Diperpanjang Hingga 4 Oktober 2021, Menko Marves Menunjukkan Kabar Baiknya
Dengan melihatnya kasus perkembangan Covid-19 yang akhir-akhir ini naik di beberapa negara, wagub Bali juga akan mencatat beberapa negara berdasarkan length of stay Bali, seperti ada 4 negara yaitu Amerika, Inggris, Jerman dan Rusia.
“Kami sudah mencatat beberapa negara berdasarkan length of stay di Bali. Ada sekitar empat negara yaitu Amerika, Inggris, Jerman dan Rusia yang rata-rata tinggal di Bali dua minggu. Tapi itu juga tergantung regulasi, karena itu kita harus benar-benar menyiapkan,” ucapnya lagi.
Selain itu dia juga menambahkan, ada persiapan internal yang saat ini benar-benar harus dikejar, agar bisa membuka pariwisata Bali, seperti ketentuan-ketentuan dalam Permenkumham No. 34 tahun 2021, pemerintah juga harus menyiapkan berbagai skenario untuk menghadapi kemungkinan terburuk.
Baca Juga: Link Live Streaming Liga 1 BRI : Prediksi Pertandingan Persib Bandung VS Bali United
“Kita harus siapkan plan A, plan B dan seterusnya. Tentu saja kita ingin seperti negara lain seperti Singapura yang awalnya sudah mau berdamai dengan Covid-19, namun sekarang menghadapi situasi buruk lagi,” ucap Wagub Bali.
Sementara itu, menurut Ketua Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia (ICPI) Azril Azahari, mengatakan bahwa hal tersebut merupakan momentum yang sangat baik untuk arah pariwisata Bali kedepannya.
Menurutnya juga mengharapkan pemerintah Provinsi Bali bisa mengambil peluang dan mengarahkan pariwisata Bali, salah satunya yaitu medical tourism (Wisata medis).
Baca Juga: Status Gunung Agung di Bali Diturunkan Dari Level 2 Waspada Hingga Normal
“Kita bisa bikin program Hospital dikelola secara hotel. Hal ini sangat marak dilakukan di luar negeri,” kata Ketua Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia.
Selain itu, ia juga mengapresiasikan untuk penerapan CHSE di Bali, meskipun protokol kesehatan sudah tinggi dan berharap pemerintah beserta masyarakat jangan lengah jika pariwisata dibuka.***
