Kabar Baik, Vaksin AstraZeneca Lebih Efektif Untuk Lawan Varian India: Delta dan Kappa

- 23 Juni 2021, 10:21 WIB
Ilustrasi Vaksin Covid-19
Ilustrasi Vaksin Covid-19 /Pexels/SHVETS Production/

MEDIA BLITAR - Baru-baru ini sebuah penelitian mengatakan bahwa vaksin Covid-19 AstraZeneca disebut lebih efektif untuk lawan dan mencegah varian Delta dan Kappa yang pertama kali diidentifikasi di India. Hal tersebut disampaikan oleh perusahaan AstraZeneca mengutip sebuah penelitian.

Dilansir dari Reuters, Rabu 23 Juni 2021 menjelaskan bahwa studi dari Oxford University menyelidiki kemampuan antibodi monoklonal dalam darah dari orang yang pulih dan dari mereka yang divaksinasi untuk menetralkan varian Delta dan Kappa.

Baca Juga: Perbedaan Sinovac dan AstraZeneca, Efektivitas Serta Efek Samping Dua Jenis Vaksin di Indonesia

 

Sebelumnya, Kepala ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Soumya Swaminathan mengatakan varian Delta menjadi versi penyakit Covid-19 yang paling dominan secara global.

"Varian Delta sedang dalam perjalanan untuk menjadi varian dominan secara global karena peningkatan transmisibilitasnya," kata Swaminathan dalam konferensi pers pada Jumat, 18 Juni 2021.

Inggris telah melaporkan peningkatan tajam dalam infeksi dengan varian Delta. Sementara pejabat kesehatan masyarakat Jerman memperkirakan varian Delta akan dengan cepat menjadi varian dominan di sana meskipun tingkat vaksinasi meningkat.

Baca Juga: Kemenkes Perbarui Permenkes Mengenai Vaksinasi, Tanggung Semua Biaya Perawatan Karena Efek Samping Vaksin

Sementara Rusia menyalahkan lonjakan kasus Covid-19 karena keengganan warga melakukan vaksinasi dan "nihilisme" setelah rekor infeksi baru di Moskow, sebagian besar dengan varian Delta baru.

Sedangkan di Indonesia sendiri, kasus lonjakan Covid-19 terutama di wilayah Jakarta terus meningkat setiap harinya. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sebagai salah satu institusi dalam konsorsium surveilans genom SARS-CoV-2 telah menerima sampel klinis pasien Covid-19, termasuk dari Karawang, Jawa Barat dari Balitbangkes (Badan Penelitian Pengembangan Kesehatan) Kementerian Kesehatan RI untuk dilakukan analisis whole genome sequencing (WGS).

Baca Juga: WHO Nyatakan Sinovac Aman, Menkes: Jangan Pilih-pilih Vaksin

Total sampel Covid-19 yang diterima oleh Tim Riset WGS LIPI berjumlah 104 sampel. Hasilnya, dari 61 sampel telah berhasil diidentifikasi sampai tanggal 21 Juni 2021, 44 di antaranya merupakan varian Delta.

Saat ini, kasus Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan yang signifikan. Selain itu, beberapa wilayah seperti Jakarta, Kudus, dan Bangkalan melaporkan adanya varian baru Covid-19 dalam pasien yang teridentifikasi sebagai virus korona varian Delta. Yang terbaru, varian Delta juga telah terdeteksi di Karawang, Jawa Barat.

Pekan lalu, analisis oleh Public Health England (PHE) menunjukkan bahwa vaksin yang dibuat oleh Pfizer dan AstraZeneca menawarkan perlindungan tinggi lebih dari 90 persen terhadap rawat inap dari varian Delta. Hasil studi Oxford terbaru dibangun berdasarkan analisis terbaru oleh PHE.***

Editor: Annisa Aprilya Putri

Sumber: REUTERS LIPI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah