MEDIA BLITAR – Banjir dan tanah longsor yang terjadi di sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT) mengakibatkan 128 orang meninggal dunia.
Hal ini terjadi karena dampak dari cuaca ekstrem dan adanya Siklon Tropis Seroja.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati menyatakan bahwa sebanyak 128 warga meninggal dunia dalam musibah ini.
Korban meninggal dunia dari Kabupaten Lembata sebanyak 67 orang, dari Flores 49 orang, dan Alor sebanyak 12 orang.
Sedangkan untuk korban yang dinyatakan hilang mencapai 72 orang. Untuk korban hilang dari Alor sebanyak 28 orang, Flores Timur 23 orang, dan Lembata sebanyak 21 orang.
“Pengungsian terbesar diidentifikasi berada di Kabupaten Sumba Timur dengan jumlah 7.212 jiwa atau sebanyak 1.803 KK, Lembata 958, Rote Ndao 672 atau 153 KK, Sumba Barat 63 KK, dan Flores Timur sebayak 256,” jelas Raditya.
Baca Juga: Larangan Mudik Lebaran Segera Diterbitkan Pemerintah, Menhub: Larangan Mudik Tahun Ini Sudah Final
Sementara itu, Kepala KEpolisian Daerah NTT, Irejen Pol Lotharia Latif, memberikan perintah kepada seluruh jajarannya untuk membantu menangani dampak dari bencana ini.